RADARRIAUNET.COM - Dua Staf Khusus baru Presiden, Gories Mere dan Diaz Hendropriyono tampak hadir di Istana Merdeka, di sela pelantikan Tito Karnavian menjadi Kepala Polri, Rabu (13/7/2016) siang.
Meski demikian, keduanya menutup mulut rapat-rapat saat ditanya tentang bagaimana proses pengangkatan serta tugas-tugasnya oleh wartawan. "Janganlah. Sudah, sudah ya," ujar Gories sembari terus berjalan.
Diaz pun demikian. Usai acara pelantikan Tito, Diaz tampak akrab berbincang dengan beberapa staf khusus presiden lain, staf khusus menteri sekretaris negara dan pejabat tinggi lainnya.
Namun, saat dihampiri wartawan dan ditanya hal yang sama, anak ketiga mantan Kepala BIN A.M Hendropriyono itu bungkam. "Sudahlah ya, jangan sekarang," ujar Diaz.
Ia memilih mengobrol asyik bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono menjadi Staf Khusus Presiden. Pihak Istana belum menjelaskan apa tugas dan fungsi keduanya.
Gories dikenal sebagai mantan pejabat kepolisian yang pernah menjabat Kepala Densus 88. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bareskrim Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang pertama.
Sementara itu, Diaz Hendropriyono merupakan anak ketiga AM Hendropriyono. Saat Jokowi-JK maju dalam Pilpres 2014, Diaz berperan sebagai relawan pendukung melalui "Kawan Jokowi".
Penunjukan kedua staf khusus ini mengundang kritik soal tugas dan kompetensi keduanya. Penunjukan itu dianggap sebagai kompensasi dari bentuk dukungan terhadap Presiden Jokowi saat pemilihan presiden 2014 lalu.
teu/kcm/radarriaunet.com