RADARRIAUNET.COM - Setidaknya empat orang tewas akibat cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah bagian barat Amerika Serikat. Gelombang panas ini juga memicu kebakaran semak di sejumlah wilayah.
Para korban jiwa terdiri dari tiga pejalan kaki dan seorang pesepeda gunung yang tewas akibat gelombang panas di Arizona pada Minggu, 19 Juni waktu setempat. Di wilayah itu, suhu udara bahkan mendekati rekor 50 derajat Celsius.
Juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Phoenix Larry Subervi mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/6/2016), salah satu korban tewas adalah wanita pesepeda gunung yang berpengalaman. Wanita berumur 28 tahun itu telah membawa air minum yang banyak untuk aktivitas bersepedanya selama 2,5 jam di wilayah Phoenix, namun cuaca panas telah membuatnya kewalahan dan meninggal.
Korban-korban lainnya adalah seorang pria berusia 25 tahun yang meninggal saat berjalan kaki di Peralta Trail, dekat Gold Canyon, juga seorang wanita berumur 19 tahun yang meninggal saat berjalan kaki di kawasan Tuscon dan seorang pria yang ditemukan tewas di dekat jalur pejalan kaki lainnya.
"Kami mengalami gelombang panas setiap tahun, namun kami kini mendekati rekor sepanjang waktu pada tahun 1990 yakni 122 derajat Fahrenheit (50 derajat Celsius)," ujar Subervi seperti dikutip kantor beritaAFP, Selasa (21/6/2016).
Dikatakannya, suhu udara pada Minggu (19/6) waktu setempat telah menanjak hingga 120 derajat Fahrenheit. Cuaca panas ini diperkirakan akan bertambah parah dalam beberapa hari ini, sebelum berkurang pada akhir pekan.
Gelombang panas ini telah menimbulkan kebakaran semak di California, New Mexico dan Arizona, hingga memicu evakuasi warga di sejumlah daerah.
Sekitar 140 keluarga telah dievakuasi di kawasan Santa Barbara, California. Di kawasan itu sekitar 2 ribu petugas pemadam kebakaran terus berjuang memadamkan kobaran api yang telah melahap area seluas hampir 3.200 hektar.
ta/ita/fn/radarriaunet.com