Jakarta (RRN) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tetap berada di area hijau kendati memiliki potensi bergerak fluktuatif karena telah mengalami reli penguatan. Indeks kali ini ditopang peningkatan harga minyak dan naiknya cadangan devisa dalam negeri yang mendorong rupiah.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan bursa saham global tadi malam bergerak variatif. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro terkoreksi 0,54 persen di 3021,09 terutama dipicu sejumlah isu korporasi.
Sementara, di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,4 persen dan 0,1 persen tutup di 17.073,95 dan 2.001,76. Indeks Nasdaq terkoreksi 0,19 persen di 4.708,25.
“Penguatan terutama ditopang saham sektor energi dan pertambangan menyusul berlanjutnya reli harga minyak mentah dan barang tambang tadi malam. Harga minyak mentah di AS menguat 5,65 persen di US$37,95 per barel,” ujarnya dala riset, Selasa (7/3).
Menurutnya, pada perdagangan hari ini, sentimen pasar masih akan digerakkan dengan reli harga minyak mentah dan barang tambang lainnya. Sedangkan dari domestik, sentimen pasar ditopang semakin membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia yang memicu masuknya arus dana asing ke pasar keuangan Indonesia.
David menilai hal itu tercermin dari penguatan rupiah atas dolar AS hingga di Rp13.000 dan meningkatnya posisi cadangan devisa per akhir Februari lalu yang mencapai US$104,5 miliar.
“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak bervariasi dengan peluang penguatan terbatas dan bergerak di support 4.810 dan resisten di 4.860,” imbuhnya.
Dalam perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif tutup di teritori negatif, koreksi 19,308 poin (0,4 persen) di 4.831,57. Ia menilai koreksi lebih dipicu aksi ambil untung pemodal lokal terhadap sejumlah saham yang bergerak di sektor barag konsumsi, aneka industri, dan perdagangan.
Sementara aksi beli mendominasi saham pertambangan, perkebunan dan bank. Sentimen positif pasar kemarin digerakkan kenaikan harga komoditas energi dan tambang logam, dan penguatan lanjutan rupiah atas dolar AS hingga 1 persen di Rp13.029.
David menilai hal ini memicu penguatan kembali saham-saham berbasiskan komoditas seperti saham tambang dan perkebunan dan sejumlah saham perbankan.
“Di tengah koreksi indeks kemarin, arus dana asing ke pasar saham terus mengalir. Kemarin pembelian bersih asing mencapai Rp502 miliar,” katanya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Selasa (8/3) IHSG memiliki level support 4.796-4.813 dan resisten 4.870-4.891. Menurutnya laju IHSG bertahan di atas area target support 4.732-4.791 dan masih di bawah area target resisten kami di 4.898-4.945.
“Dengan penguatan Rupiah yang disertai masih adanya net buy asing yang lebih besar dibandingkan hari sebelumnya membuat kami berasumsi masih adanya peluang bagi laju IHSG untuk tetap berada pada tren positifnya dalam minggu ini,” jelasnya.
Menurutnya, koreksi yang terjadi dalam 1-2 hari perdagangan terbilang wajar mengingat penguatan yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya. Apalagi IHSG juga masih memiliki utang gap di level 4.781-4.808.
CNN/ RRN