Investor Negeri Kangguru Bidik Pengolahan Biji Kopi Hingga Hortikultura

Administrator - Senin, 16 November 2015 - 14:04:26 wib
Investor Negeri Kangguru Bidik Pengolahan Biji Kopi Hingga Hortikultura
foto: detik.com

RADAR BISNIS  - Investor Australia menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di sektor pengolahan biji kopi. Nilai invetasi itu mencapai US$ 10 Juta.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan minat tersebut disampaikan melalui perwakilan BKPM di Australia yang saat ini sedang menyelenggarakan kegiatan pemasaran investasi, 9-12 November 2015. Menurut Franky, minat investasi ini cukup serius mengingat investor sudah melakukan pemilihan lokasi investasi di Medan mendekati daerah penghasil kopi berkualitas tinggi, seperti Gayo, Aceh dan Toba, Sumatera Utara.

Franky mengharapkan minat investasi ini dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan Izin Prinsip ke BKPM.

"Investor juga menegaskan bahwa investasi ini merupakan tahap awal. Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang mereka memproyeksikan perluasan investasi ke wilayah penghasil kopi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,"ujar Franky dalam keterangan resmi yang diterima redaksi detikFinance, Kamis (12/11/2015).

Selain itu, dalam kegiatan pemasaran investasi di Australia tersebut, BKPM juga mengidentifikasi adanya minat investasi di sektor hortikultura sebesar US$ 800.000. Menurut Franky, investor tersebut saat ini dalam tahap penjajakan dengan mitra lokalnya. Nilai strategis dari investasi sektor hortikultura ini adalah prooyeksi investor untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi kebutuhan pasar sayur-mayur ASEAN.

Franky menjelaskan, minat investasi di pengolahan kopi dan hortikultura ini menunjukkan besarnya potensi investasi di sektor pertanian. BKPM sendiri menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas investasi yang dipasarkan kepada investor.

Sepanjang Januari-September 2015 terdapat minat investasi di sektor pertanian sebesar US$ US$ 1,29 Miliar, di mana US$ 885 juta di antaranya cukup serius dan diharapkan segera masuk dalam tahap pengajuan Izin Prinsip.Sementara itu, realisasi investasi sektor pertanian Januari-September 2015 sebesar Rp 27,8 Triliun, naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi. Sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut US$ 1,53 Miliar, di mana US$ 970 juta diantaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan Izin Prinsipnya. (hns/hns/fn)