Karhutla Meluas, BNPB Kerahkan 2 Helikopter Tambahan ke Riau

Satgas: Segel Lahan Yang Terbakar Di Riau

Administrator - Selasa, 28 Juli 2015 - 15:54:32 wib
Satgas: Segel Lahan Yang Terbakar Di Riau

PEKANBARU (RR) - Ketua Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau memerintahkan agar kepolisian menyegel setiap lahan yang terbakar, hingga pemilik lahan mengakui kepemilikan lahan tersebut dan bertanggung jawab terhadap kebakaran. "Kita akan sengketakan dan menyatakan bahwa lahan tersebut bermasalah dan tersangkut masalah hukum," kata Komandan Korem 031 Wira Bima Mayjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Karlahut Riau kepada awak media di Pekanbaru, Senin.


Ia mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil guna menanggulangi tingginya angka kebakaran lahan di Riau. Ia mengatakan langkah yang nantinya akan dilakukan oleh pihak kepolisian tersebut dilakukan dengan cara memasang papan pemberitahuan bahwasan lahan tersebut bermasalah dengan hukum, meski tidak ada pihak yang mengakui kepemilikan lahan yang terbakar itu.


Ia menuturkan kebakaran lahan dan hutan di Riau merupakan akibat dari ulah manusia yang sengaja melakukan pembakaran. "Tidak ada lahan yang terbakar tetapi sengaja dibakar, sehingga harus ada pelaku yang bertanggung jawab," tegasnya.


Menurutnya, sejak Januari hingga Juli 2015, Kepolisian telah menetapkan tiga tersangka pelaku pembakaran lahan di Riau dari 12 pelaku yang diamankan. Ia mengatakan masih banyak pelaku pembakaran lahan dan hutan yang saat ini masih belum berhasil diamankan, untuk itu pihaknya bersama dengan Kepolisian akan menegakkan hukum guna menimbulkan efek jera kepada pelaku pembakaran lahan.


Sebelumnuya, Satgas Karlahut Riau menyatakan hingga saat ini terdapat seluas 1.246 hektar lahan terbakar di seluruh provinsi Riau. Ia menjelaskan, terdapat empat Kabupaten Kota di Riau yang menjadi penyumbang mayoritas kebakaran lahan dan hutan yakni Kabupaten Rokan Hilir dengan 400 hektar, Pelalawan 232 hektar, Bengkalis dengan 177 hektar dan Kota Dumai dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 124 hektar.


Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya mengirimkan dua helikopter untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terus meluas di Riau. Dua heli tersebut  berjenis Sikorsky dan heli MI 171 yang hari ini ditugaskan melakukan pemadaman diwilayah Bengkalis.


Demikian diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada awak media, Senin (27/7/2015). "Ya, memang permintaan tambahan heli ini sudah lama kita sampaikan, cuma waktu itu terkendala izin. Tetapi sekarang keduanya sudah langsung ikut membantu proses pemadaman dilapangan," ujarnya.


Dijelaskan Edwar, kedua Heli tersebut bertugas ikut membantu proses pemadaman lewat udara dengan melakukan boom air atau waterboombing. "Untuk operasional kedua helikopter ini bisa selama 6 jam kerjanya. Tiga jam terbang melakukan waterboombing dan harus kembali ke pangkalan untuk mengisi Bahan Bakar dan kembali terbang selama 3 jam melakukan waterboombing," ulasnya.


Kedua heli ini sambung Edwar, akan ditempatkan di Posko Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.  "Helikopter ini akan ikut membantu memadamkan api disemua wilayah Riau, tetapi untuk saat ini kita fokuskan wilayah Rupat Bengkalis dan Kampar serta Pelalawan. Karena diwilayah itu ditemukan titik api," tandasnya.   

Disdik Tunggu Rekomendasi dari Diskes Pekanbaru


Kabut asap  yang kembali mendera Kota Pekanbaru memang sangat mengganggu masyarakat termasuk anak sekolah. Namun Dinas Pendidikan kota Pekanbaru belum merencanakan meliburkan sekolah karena belum mendapat rekomendasi dari Dinas kesehatan Kota Pekanbaru terkait kualitas udara. "Jika tingkat udara semakin berbahaya, kita akan mengambil kebijakan meliburkan sekolah, tapi  tentu harus ada rekomendasi dari dinas kesehatan. Apalagi kesehatan sangat  penting, dan belajar itu bisa ditunda atau dengan belajar di rumah masing masing,"kata Kepala Dinas Pendidikan kota Pekanbaru Prof Zulfadil kepada awak media, Senin (27/7/2015) saat diwawancarai di ruang kerja
Hanya saja, pihaknya hingga saat ini belum mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengenai tentang kualitas udara yang tidak sehat sekarang."Kita tunggu rekomendasinya,"sebutnya.


Zulfadil mengimbau kepada pihak sekolah untuk mengurangi aktifitas siswa yang berada di luar kelas. Seperti olahraga  dan kegiatan lainnya. "Saat ini lakukan saja di dalam kelas dan untuk para siswa kita meminta mereka untuk menggunakan masker agar tidak terkena penyakit ISPA,"tutupnya.


Kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru sebulan belakangan ini mengakibatkan ribuan  warga  yang tinggal di ibukota provinsi Bumi lancang Kuning terserang penyakit Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesetahan Pekanbaru drg Helda S Munir mengatakan selama bulan Juni ini sudah sekitar 7.513 warga kota Pekanbaru yang memeriksakan dirinya karena menderita gangguan saluran pernafasan.  “Jumlah penderita ISPA tersebut, merupakan  data yang dihimpun Dinas Kesehatan  dari pukesmas yang ada di kota Pekanbaru. Antara lain,  Puskesmas Garuda 670 orang,  Pukesmas Simpang Tiga 503 orang, Pukesmas Sidomulyo rawat jalan 621 orang, Pukesmas Harapan Raya 413, dan pukesmas 898 orang.  Jika kita bandingkan jumlah penderita ISPA  bulan Mei, maka terjadi peningkatan jumlah penderita ISPA sebesar 10 Persen,"terangnya
Helda mengatakan untuk penderita ISPA terbanyak berada pada  daerah Kecamatan Tampan dan Rumbai. "Meski kondisi kabut asap mulai mengkhawirkan namun kita belum merekomendasikan kebijakan libur bagi anak sekolah karena kita mengacu pada data ISPU,"terangnya
Kadiskes Kota Pekanbaru mengimbau warga kota agar tidak melakukan aktiifitas di luar rumah  dan meminta menggunakan masker saat aktifitas diluar rumah. (teu/ant/ hrc/rpg)