Disperindag Provinsi Riau melihat kurang optimalnya pendistribusian mengakibatkan kelangkaan elpiji. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina.
PEKANBARU (RRN) - Kelangkaan gas elpiji yang terjadi di Riau, khususnya Pekanbaru disebabkan karena adanya ketidak optimalan pendistribusian dari agen gas ke pangkalan yang tersebar di Pekanbaru.
"Ada ketidak optimalan pendistribusian dari agen ke pangkalan sehingga ketersediaan gas elpiji yang tiga Kilo Gram khususnya menjadi langka," kata M Firdaus, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau kepada wartawan, Jum'at (09/10/15).
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pertamina dan seluruh kabupaten/kota di Riau yang saat ini kondisinya mengalami kelangkaan gas melon tersebut.
"Kami sudah lakukan koordinasi dengan pertamina dan 12 kabupaten/kota yang ada, daerah mana saja yang terjadi kelangkaan gas elpiji. Kami juga sudah menyurati pertamina dan melakukan operasi pasar. jadi ada beberapa titik yang telah dikunjungi," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan mencari akar permasalahan yang mengakibatkan kelangkan gas tersebut yang selalu terjadi di tengah-tengah msyarakat.
"Kita akan mencari akar permasalahannya seperti apa sebenarnya, karena ini selalu terjadi dan kami juga meminta kepada bupati dan walikota agar melakukan pendataan masyarakat miskin karena gas ini kita proritaskan kepada masyarakat yang tidak mampu dan hanya industri kecil usaha menengah ke bawah yang bisa menggunakan ini," jelasnya.
Terakhir, ia berharap agar pemerintah kabupaten/kota selalu berkoordinasi dengan aparat yang berada di bawahnya untuk bersama-sama mengontrol pendistribusian gas tersebut agar tepat sasaran.
"Kami mengharapkan Disperindag kabupaten/kota juga melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menggunakan gas elpiji ini agar tepat pengunaannya yang kemudian untuk digunakan masyarakat," tutupnya. (rtc)