Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 5, 2 Persen

Administrator - Jumat, 21 Oktober 2022 - 18:45:17 wib
Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 5, 2 Persen
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. Foto: Ist

RADARRIAUNET.COM:  Kondisi perekonomian Indonesia relatif mampu bertahan selama pandemi Covid-19, setelah sebelumnya sempat terkontraksi sebesar minus 5,35 persen (y-on-y) dan di sepanjang 2022 ini mampu bertumbuh dengan baik.

Menurut hitungan BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp4 919,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2 923,7 triliun. 
 
Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,44 persen (y-on-y) dan diprediksi pertumbuhan ekonomi ini masih bakalan berlanjut hingga akhir tahun. 
 
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2022 bisa mencapai 5,2% atau meningkat dari kinerja tahun lalu.
 
Implikasinya, keuangan negara mencatatkan indikator positif sehingga dapat bersiap menghadapi dinamika ekonomi global tahun depan.
 
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyebut bahwa tiga tahun terakhir Indonesia berjibaku menghadapi pandemi. 
 
Pemerintah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. 
 
Dalam tiga tahun terakhir, tercatat total anggaran yang dikeluarkan mencapai hingga Rp1.895 triliun.
 
Belanja yang sangat besar itu tak sia-sia dan membuahkan hasil yang positif. 
 
Kita dapat melihat cukup terkendalinya penyebaran virus Covid-19 sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan kembali hingga mencapai level PDB sebelum krisis hanya dalam waktu satu setengah tahun. 
 
Lebih dari itu, Prastowo menyebut Indonesia pun mampu mempertahankan, dan bahkan mengoptimalkan potensi ekonomi dengan menuai hikmah dari wabah.
 
Menurut Prastowo, pendapatan negara pada 2022 berhasil tumbuh 49,8%, setelah dua tahun mengalami penurunan kinerja akibat Covid-19. 
 
Hal itu membuat belanja negara juga dapat terealisasi cukup besar dan lebih baik, seperti untuk penanganan pandemi, bansos, dan transfer ke daerah.
 
“Kita juga relatif bisa menjaga berbagai indikator. Inflasi kita terjaga, beberapa perbandingan dengan negara Asean dan G20 cukup bagus, level PDB riil cukup bagus, dan stabilitas eksternal terjaga,” ujar Prastowo dalam dialog Capaian Kinerja Pemerintah Tahun 2022 pada Jumat 21 Oktober 2022.
 
Indonesia termasuk sebagai salah satu negara dengan tingkat inflasi yang terjaga, baik di Asean maupun G20, yakni pada September 2022 di 5,95 persen. 
 
Sebagai perbandingan, inflasi Amerika mencapai 8,2% dan Inggris 10,1%.
 
Menurut Prastowo, rasio utang sering menjadi sorotan pada masa pandemi, karena banyak negara yang menaikkan utangnya demi penanganan Covid. 
 
Rasio utang Indonesia terhadap PDB memang sempat menyentuh 41%, tetapi saat ini sudah turun ke 38%.
 
Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pun terjaga di atas 50, yang menunjukkan sektor industri ekspansif. 
 
Prastowo menyebut hal itu sebagai geliat yang baik, karena Indonesia berarti melakukan impor bahan baku serta barang modal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
 
Menurutnya, salah satu poin penting perekonomian adalah neraca perdagangan, karena Indonesia berhasil mencatatkan surplus 29 kali berturut-turut. 
 
Pada September 2022 nilai ekspor mencapai 24,8 miliar dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS.
 
“Defisit fiskal kita itu juga relatif baik dibandingkan dengan banyak negara yang sedang berjuang pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan ini menjadi bekal yang bagus untuk menyongsong tahun depan yang lebih dinamis,” imbuhnya. RR