SELATPANJANG (RRN) - Tahun 2016 mendatang, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) memproyeksikan tepung sagu bisa diolah menjadi gula cair. Untuk tahap awal pengolahannya dilakukan oleh industri rumah tangga.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepulauan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH menjelaskan bahwa upaya itu dilakukan untuk membuat sagu agar lebih ekonomis. Dengan begitu akan semakin membantu masyarakat Kepulauan Meranti.
"Kita telah mendapatkan cara bagaimana membuat sagu menjadi gula cair. Kita akan coba lakukan itu pada tahun depan (2016) nanti. Untuk awal nantinya produksi gula cair dari sagu itu oleh industri rumah tangga," ungkap Murod, Senin (7/9/2015).
Menurutnya memang berbagai formulasi untuk mengembangkan industri hilir sagu perlu dilakukan. Sehingga upaya mengembangkan sagu di hulu bisa sejalan pengembangan di hilirnya. Dengan begitu nilai jual sagu akan semakin tinggi nantinya.
"Kita akan terus berupaya bagaimana sagu ini bisa semakin ekonomis. Kalau beberapa waktu lalu kita mengembangkan beras analog yang berasal dari sagu, maka sekarang akan kembali kita kembangkan gula cair dari sagu. Jika berjalan dengan baik, maka akan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Kadishutbun Kepulauan Meranti itu sangat optimis pengembangan sagu menjadi gula cair nantinya. Sebab gula cair dari sagu lebih sehat daripada gula yang dibuat dari tebu.
"Walaupun memang rasanya tidak semanis gula dari tebu, namun lebih sehat. Apalagi masyarakat saat ini lebih memprioritaskan kesehatan. Kalau soal rasa, nantinya perlu dibiasakan saja. Jadi saya yakin gula cair dari sagu akan menjadi pilihan," jelasnya.
Murod mengaku gula cair dari sagu sudah dikembangkan di Semarang. Baik secara industri, maupun rumah tangga.
Murod menambahkan pada tahun 2016 mendatang mereka akan memproduksi gula cair untuk kebutuhan rumah tangga dan akan bekerjasama dengan Disperindag dalam hal pengemasan dan pemasaran.
"Pada tahun 2016 mendatang kita sudah memproduksi gula cair di setiap UKM untuk kebutuhan rumah tangga, dengan melibatkan 25 orang lulusan terbaik dari IPB. Dan pada tahun 2016 juga kita menargetkan Meranti sudah swasembada gula," kata Mamun Murod. (hal/fn)