Gajah Sumatera Mati di Lahan Konsesi Arara Abadi

Administrator - Rabu, 20 November 2019 - 12:06:13 wib
Gajah Sumatera Mati di Lahan Konsesi Arara Abadi
Foto bangkai gajah

RADARRIAUNET.COM: Masyarakat menemukan seekor gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) yang mati di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (18/11), sekitar pukul 11.45 WIB. Usai mendapatkan informasi tersebut, tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung menuju ke lokasi gajah tersebut.

Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro seperti dilansir dari laman GoRiau.com, membenarkan peristiwa tersebut. Informasi awalnya dari saudara Yuyu karyawan PT Arara Abadi (Sinarmas Grup).

"Gajah sumatera yang dilindungi itu ditemukan sudah membusuk di areal konsesi Arara Abadi Distrik Duri II. pada petak SBAD 401 B-01 Koordinat (1o74' - 101 o27' 15, 23.5 m.258")," kata Heru, Selasa (19/11).

Bangkai gajah, dikatakan Heru, pertama kali dilaporkan oleh pengawas tebang, setelah ada informasi dari tenaga kerja tebang yang mencium ada bau menyengat dan setelah dilakukan pengecekan ternyata ada bangkai gajah yang tergeletak mati.

"BBKSDA Riau sudah menurunkan tim medis, yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah untuk melakukan pemeriksaan secara ditail (nekropsi). BBKSDA Riau juga berkoordinasi dengan Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa tersebut," ungkapnya.

Lokasi kematian gajah itu, sambung Heru, berada pada Giam Siak Kecil - Balai Raja yang merupakan kantong gajah dan dari hasil survei serta monitoring, jumlah populasi gajah liar saat ini diperkirakan 40 ekor."Kita masih menunggu hasil dati tim medis yang turun. Sebagian petak pada konsesi tersebut dilakukan kegiatan pemanenan," jelasnya.

11 petugas KLHK diterjunkan

Sehubungan dengan ditemukannya bangkai gajah di areal konsesi HTI PT Arara Abadi tersebut, kini sebanyak 11 petugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah diterjunkan ke lokasi. Tujuannya adalah menyelidiki kasus penemuan gajah sumatera yang ditemukan mati di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kepala Bidang KSDA Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Selasa, mengatakan petugas yang berangkat enam orang terdiri dari tim dokter hewan dan sisanya dari Balai Penegakan Hukum KLHK Wilayah Sumatera."Dari Gakkum LHK ada lima orang," tambah Heru Sutmantoro.

Ia menjelaskan tim medis terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah. Mereka akan melakukan pemeriksaan bedah bangkai atau nekropsi. Tujuannya untuk melakukan identifikasi dan penyebab awal kematian.Mengenai jenis kelamin gajah, perkiraan usia dan penyebab kematian, belum bisa dipastikan."Hasil nekropsi kita masih menunggu tim di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, petugas dari Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera turun untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa dilindungi tersebut.BBKSDA Riau menyatakan mendapat informasi penemuan bangkai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) tersebut dari pihak PT. Arara Abadi Sinarmas Group pada tanggal 18 November 2019 pukul 11.45 WIB.

Sebagian besar populasi berada di wilayah konsesi PT. Arara Abadi yang merupakan hutan tanaman industri dengan jenis tanaman eucalyptus dan akasia.Saat ini sebagian petak pada konsesi tersebut dilakukan kegiatan pemanenan (harvesting).

Sementara itu, Humas Arara Abdi Sinarmas Forestry Nurul Huda menyatakan belum bisa memberikan keterangan mengenai penemuan bangkai gajah tersebut."Saya akan segera siapkan jawaban dari perusahaan," kata Nurul melalui pesan singkatnya.

 

RR/grc/ant/zet