RADARRIAUNET.COM: Bupati Siak H Alfedri membuka secara resmi Acara Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS, yang ditaja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemerintah Provinsi Riau, di Grand Royal Hotel.
Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau H Doni Aprialdi, Pemuda Pelopor Nasional Devi Pratiwi, Narasumber Motivator P4GN Kabupaten Siak Windu Rukmana. Serta 250 orang peserta gabungan dari Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar se-Kabupaten Siak.
Dalam sambutannya, Bupati Alfedri menyampaikan rasa ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Riau melalui Kadispora, yang telah mealokasikan anggaran untuk kegiatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba ini.
"Percuma kita melakukan program yang unggul, berkolaborasi secara sinergi antaranya kabupaten/kota dan provinsi untuk mendorong, mempercepatan kemajuan pembangunan di Pekanbaru, Kampar Siak dan Pelalawan," katanya, dilansir riau24.com.
Alfedri juga menyebutkan, kalau generasinya dirasuki penyalahgunaan narkoba. Tentu, program-program yang baik ini nanti bisa hancur akibat dari banyaknya pemuda-pemuda yang ketahanan tubuhnya lemah tidak bisa mencapai sasaran dan tujuan diharapkan.
Oleh karena itu program ini sangat baik, lanjut Alfedri, program ini sinkron dengan kegiatan yang sedang digalakkan di Kabupaten Siak, yakni melakukan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba di 14 Kecamatan, 14 Kampung dan 14 Sekolah.
"Semenjak BNK tidak ada di Kabupaten Siak 2016, ini sudah persis terhenti kegiatan-kegiatan penyuluhan. Tetapi eskalasi penyalahgunaan narkoba bukan hanya di Provinsi Riau. Diharap generasi penerus tangguh tidak terpengaruh narkoba," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Riau H Doni Aprialdi melaporkan, kegiatan penyuluhan ini merupakan program Dispora Provinsi Riau yang pada tahun 2019 acara ini ditaja di 13 titik, dan salah satunya Kabupaten Siak.
"Ini adalah titik ke 4 di Kabupaten Siak, kami sengaja membawa kegiatan ini kepada Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, Pelalawan) itu yang terdekat. Mudah-mudahan di 2020 bisa mencakup seluruh kabupaten/kota" imbuhnya.
Lebih lanjut Doni melaporkan, dasar kegiatan ini merupakan perintah Gubernur Riau H Syamsuar, melihat daruratnya Riau sudah menjadi pintu masuk narkoba dalam kategori 5 besar, oleh sebab itu kegiatan sosialisasi ini dilakukan karena dinilai begitu bahanyanya narkoba dan HIV/AIDS ini bagi generasi muda.
"Oleh karena itu program ini akan bergulir terus sampai tanggal 27 oktober 2019 mendatang, dan esoknya harinya 28 oktober bertepatan hari sumpah pemuda, insyaallah kita akan melaksanakan deklarasi pemuda-pemudi Riau anti narkoba yang juga akan memecahkan rekor muri di Indonesia ini" pungkasnya.
RR/DAI