Setelah Venesia, Film Indonesia Berkompetisi di Toronto

Administrator - Sabtu, 17 September 2016 - 13:32:37 wib
Setelah Venesia, Film Indonesia Berkompetisi di Toronto
Film Indonesia, 'On the Origin of Fear' berkompetisi di Toronto International Film Festival 2016. cnn

RADARRIAUNET.COM - Setelah pekan lalu tayang di Venice International Film Festival, film karya sutradara Bayu Prihantoro pukau publik di Toronto International Film Festival (TIFF), di Kanada.

"Malam ini Indonesia patut berbangga karena pada pada pukul 21.00 waktu Toronto, film pendek sederhana dari Indonesia berjudul On the Origin of Fear diputar pada sesi Short-cut Film Program, berkompetisi dengan 41 film pendek lainnya dari berbagai belahan dunia," ujar Yulia Evina Bhara, sebagai produser film, Kamis (15/9).

Ditambahkannya, On the Origin of Fear sebelumnya telah tayang perdana, pada 9 September 2016 dalam sesi kompetisi Orizzonti, Venice International Film Festival 2016.

Sutradara Bayu Prihantoro Filemon, dengan dua produser Yulia dan Amerta Kusuma turut hadir di Toronto untuk mempresentasikan film pendek mereka.

Menurut Yulia, hadir di Venesia dan Toronto punya nuansa yang berbeda, akan tetapi penerimaan atas filmnya di dua festival hampir sama.

"Film kami diapresiasi dengan sangat layak, dan yang tak kalah penting dan merupakan tujuan dari kami membuat film adalah menghadirkan sinema untuk kemanusiaan," tambah dia.

Lebih jauh, Yulia mengatakan, film tersebut didedikasikan untuk generasi muda Indonesia, agar termotivasi menghadirkan narasi alternatif. "Mau tidak mau kita harus menengok ke belakang untuk kemudian menerima kenyataan bahwa ada sejarah kelam tentang peristiwa tragis yang pernah terjadi di Indonesia pada kurun waktu 1965," ujarnya.

Programer Program Short-Cut Toronto International Film Festival, Kathleen McInnis dalam pengantarnya menyampaikan, “Terimakasih atas film yang kuat dan bermakna sehingga kami bisa lebih memahami Indonesia dalam hal sejarah dan sinematiknya."

Bayu Prihantoro sebagai sutradara terlihat selalu tersenyum setelah pemutaran film. On the origin of Fear adalah debut pertamanya sebagai sutradara kendati Bayu sudah banyak membuat film dan terlibat sebagai sinematografer.

“Saya tidak menyangka perjalanan film ini sampai ke Toronto dan apreasisi yang diberikan oleh Festival Film sebesar Venice dan Toronto akan sangat penting bagi perjalanan film ini nantinya di Indonesia," ujarnya.

Bayu menambahkan, film yang ia buat adalah tentang bagaimana ia dan anak-anak muda indonesia lainnya menjadi saksi dari peristiwa tragedi 1965 versi sejarah resmi pemerintah yang dibangun melalui reproduksi sinematis atas teror dan rasa takut.

"Saya merasa kita sebagai generasi muda harus berbesar hati untuk menerima narasi-narasi alternatif," ujarnya.

Produser Amerta Kusuma mengungkapkan kepuasannya. “Senang karena apreasiasi penonton di Toronto juga sangat luar biasa. Ini berita baik untuk sinema Indonesia,” ujarnya.

On the Origin of Fear adalah film pendek produksi KawanKawan Film dan LimaEnam Films, yang diproduksi sebagai salah satu upaya anak muda untuk menyatakan narasi sejarah alternatif melalui film berkaitan dengan sejarah peristiwa 65.

Selain On the origin of Fear, film dari Indonesia berjudul Headshoot karya Mo Brothers (Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel) dan Interchange film produksi kerjasama Indonesia-Malaysia juga diputar di Toronto International Film Festival.


cnn/radarriaunet.com