Pertamina Uji Coba Olah Minyak Impor di Kilang Dumai

Administrator - Kamis, 01 September 2016 - 12:05:11 wib
Pertamina Uji Coba Olah Minyak Impor di Kilang Dumai
Pengolahan menggunakan minyak impor ini merupakan yang pertama kalinya sejak kilang Dumai beroperasi tahun 1971. cnn
RADARRIAUNET.COM - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan uji coba untuk mengolah minyak mentah impor di kilang Refinery Unit II Dumai. Pengolahan menggunakan minyak impor ini merupakan yang pertama kalinya sejak kilang Dumai beroperasi tahun 1971.
 
Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, Daniel Purba mengatakan, kebutuhan akan minyak impor terbilang penting, mengingat pasokan minyak mentah dari Wilayah Kerja (WK) Rokan, yang dioperatori PT Chevron Pacific Indonesia, tidak mampu lagi menyokong Dumai karena cadangannya mulai menurun.
 
Akibatnya, operasional kilang Dumai saat ini terbilang tidak maksimal. Dari kapasitas sebesar 120 ribu barel per hari, kapasitas terpasang kilang Dumai hanya sebesar 85 persen.
 
"Dengan impor ini, diharapkan kilang Dumai tidak tergantung dengan minyak Minas dan Duri. Dengan kondisi ini, kami akan uji coba crude apa yang bisa dapat margin bagus untuk Dumai. Untuk itu, kami uji coba Agustus-September ini, dan ini pertama kalinya kilang Dumai mengolah minyak mintah dari luar negeri," jelas Daniel, Rabu (31/8).
 
Ia meneruskan, impor minyak mentah sudah bisa dilakukan karena tangki open access berkapasitas 600 ribu barel sudah dipasang di kompleks kilang Dumai.
 
Daniel menyebut, seluruh impor minyak mentah itu telah ditampung di dalam tangki tersebut. Kendati demikian, ia tak ingat jenis dan asal minyak mentah yang kini ditampung.
 
"Karena ini crude jenis baru, jadi saya tidak hafal namanya apa. Tapi sampai sejauh ini, pasokan masih 100 persen dari Chevron, ini baru uji coba saja," jelas Daniel.
 
Ia menjelaskan, minyak mentah ini dipasok dari pasar spot. Meski kontrak impor baru dua bulan, namun ini bisa diteruskan dengan menimbang beberapa faktor.
 
"Dalam dua bulan ini tengah kami coba, apakah kualitas minyak impor ini setelah diolah di Dumai bisa menjadi bagus. Setelah itu, kami juga lihat dampak teknis ke teknologi kilangnya, karena ini kan baru pertama kalinya sejak kilang Dumai beroperasi," imbuhnya.
 
Sebagai informasi, saat ini Pertamina memiliki enam kilang beroperasi dengan kapasitas terpasang berjumlah 853 ribu barel per hari. Angka itu tercatat mencapai 81,78 persen dari kapasitas total sebesar 1,043 juta barel per hari.
 
Sementara, kapasitas seluruh kilang Pertamina akan mencapai 2 juta barel per hari pada tahun 2023 seiring adanya penambahan kapasitas kilang Cilacap, Dumai, Balongan, dan Balikpapan dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua tambahan kilang baru di Tuban, Jawa Timur dan Bontang, Kalimantan Timur. 
 
 
cnn/radarriaunet.com