Warga Berusaha Kabur dari Fallujah, Regu Eksekusi ISIS Siaga

Administrator - Selasa, 24 Mei 2016 - 17:56:28 wib
Warga Berusaha Kabur dari Fallujah, Regu Eksekusi ISIS Siaga
ilustrasi.Astari Kusumawardhani/cnn
RADARRIAUNET.COM - Regu eksekusi ISIS bersiaga di ruas-ruas jalan di Fallujah, Irak, dengan perintah membunuh siapa saja yang mencoba kabur di tengah gempuran besar-besaran pasukan pemerintah di daerah itu.
 
"Kelompok dari militan ISIS mengatakan bahwa mereka akan membunuh siapa pun di Fallujah yang meninggalkan rumah mereka atau mengibarkan bendera putih," ujar seorang aktivis politik di Fallujah, Ahmed al-Dulaimi, seperti dikutip The Independent.
 
Sebelumnya, pemerintah meminta warga di Fallujah untuk kabur sebelum pasukan tentara Irak memulai operasi perebutan kembali wilayah itu dari tangan ISIS pada Senin (23/5). Keluarga yang tidak dapat kabur harus mengibarkan bendera putih untuk menandai lokasi mereka.
 
Keberadaan regu eksekusi ISIS ini membuat pergerakan warga yang ingin kabur kian sulit, sementara Fallujah terus dibombardir.
 
Sekitar 20 keluarga sebenarnya sudah melintasi jalur selatan Fallujah pada Sabtu (21/5), tapi hanya kira-kira setengahnya yang berhasil keluar dari kota itu, sementara beberapa keluarga lain ditahan oleh ISIS. Beberapa orang tewas terkena peledak yang ditanam di sepanjang jalan oleh ISIS.
 
Pada Minggu, Essawi menjabarkan bahwa lebih dari 75 ribu warga sipil masih berada di Fallujah. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Human Rights Watch mengatakan bahwa warga mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan selama pengepungan oleh tentara pemerintah.
 
Sementara itu, kini Perdana Menteri Irak, Haidar al-Abadi, mengatakan bahwa operasi pemerintah di Fallujah perlahan membuahkan hasil. Pada Senin, tiga anggota ISIS tewas di Fallujah yang dapat menjadi pertanda pertama adanya perlawanan menggunakan senjata dari masyarakat lokal.
 
Abadi mengatakan bahwa operasi itu akan dilakukan bersama tentara, polisi, pasukan kontraterorisme, pejuang adat lokal, dan satu koalisi yang didominasi milisi Muslim Syiah. 
 
Sementara itu, koalisi Amerika Serikat yang selama ini menggempur ISIS di Irak dan Suriah diperkirakan akan memberikan dukungan melalui udara.
 
Fallujah adalah kota pertama yang jatuh ke tangan ISIS pada Januari 2014, enam bulan sebelum kelompok militan itu mengumumkan kekhalifahan di Irak dan Suriah.
 
Pemerintah Irak mengatakan bahwa beberapa milisi, termasuk yang pernah didukung oleh Iran, diminta untuk tidak ikut serta dalam operasi ini. Pasalnya, mereka umumnya terlibat dalam perang Ramadi dan hal ini perlu dilakukan untuk menghindari ketegangan sektarian dengan warga Sunni.
 
Dikenal sebagai Kota Kubah dan Ibu Masjid, Fallujah merupakan simbol dari kepercayaan dan identitas Muslim Sunni di Irak. Kota ini porak poranda dalam dua serangan oleh pasukan AS saat menyerang al-Qaidah pada 2014 lalu.
 
Juru bicara Abadi, Saad al-Hadithi, mengatakan bahwa pembebasan Fallujah akan membawa kembali kehidupan normal di provinsi Anbar yang pernah dikuasai penuh oleh ISIS pada 2014 lalu.
 
Menyusul serangan pemerintah di Rutba dan Hit, direbutnya Fallujah akan mengamankan jalan lebih dari 500 kilometer dari Baghdad ke perbatasan Yordania.
 
Namun, ISIS masih memegang kontrol di beberapa daerah dan kota besar, seperti Mosul. Pemerintah Irak bertekad untuk merebut Mosul tahun ini, meskipun beberapa pejabat mempertanyakan kesiapan pasukan mereka.
 
 
CNN/radarriaunet.com