RADARRIAUNET.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, penyumbang paling besar kredit mubazir atau undisbursed loan perbankan pada kuartal I 2016 adalah bank-bank asing dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3.
Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menilai jumlah fasilitas kredit yang belum ditarik oleh nasabah atau undisbursed loan perbankan relatif membaik pada kuartal I 2016 seiring dengan meningkatnya penyerapan kredit oleh sektor riil. Meskipun kredit mubazir naik 3,6 persen selama Januari-Maret 2016, tetapi pertumbuhannya tidak setinggi periode-periode sebelumnya.
"Kalau ada kenaikan undisbursed loan itu berasal dari bank BUKU 3 yang kebanyakan bank asing,” ujar Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Senin (23/5).
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dilansir OJK, undisbursed loan bank BUKU 3 tercatat paling tinggi pertumbuhannya pada kuartal I 2016, yakni mencapai 35,27 persen. Padahal, pertumbuhan kredit mubazir di bank BUKU 4 cuma 10 persen dan 11 persen di kelompok bank BUKU 2.
Tidak cuma itu, dari sisi nilai pun, kelompok bank BUKU 3 mendominasi dengan total kredit mubazir sebesar Rp721,34 triliun atau sekitar 60 persen dari total kredit mubazir bank umum yang mencapai Rp1.236 triliun per 31 Maret 2016. Secara total, kredit mubazir bank umum tumbuh 3,6 persen (year on year) pada kuartal I 2016.
Kendati demikian, Nelson optimistis, makro ekonomi yang membaik akan membuat kredit perbankan terserap lebih baik mulai kuartal kedua dan ketiga. Selaras dengan itu, ia meyakini jumlah undisbursed loan akan semakin menyusut.
“Undisbursed loan kan tumbuh 3,6 persen pada kuartal I 2016. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan kuartal I 2016. Karena memang tren penyerapan kredit membaik pada kuartal kedua,” terang dia.
Cnn/radarriaunet.com