6 Sekolah Di Kampar Kandidat Peraih Adiwiyata

BANGKINANG (RRN) - Setelah melalui proses yang panjang yang dilakukan tim verifikasi Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, akhirnya Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau mengundang enam sekolah berbasis adiwiyata di Kabupaten Kampar untuk menerima penghargaan dan pemberian sertifikat adiwiyata Tingkat Provinsi Riau yang diserahkan langsung oleh Plt Gubernur Riau kepada perwakilan  masing-masing sekolah, beberapa waktu lalu.

Kabid Pemantauan BLH Kabupaten Kampar, H Rahmat Junaidi didampingi Kasubdin Pemanatauan Kualitas Lingkungan, Idrus kepada wartawan, Selasa (3/11/2015) mengatakan penyerahan penghargaan dari Gubernur Riau ini menindak lanjuti Surat BLH Provinsi Riau tentang verifikasi calon sekolah adiwiyata nasional yang lulus seleksi admnistrasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditujukan kepada Kepala BLH Kabupaten kota se-Riau.
 
Berdasarkan surat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutan RI nomor: S-235/BP2SDM-Latmas/2015 tanggal 22 oktober 2015 tentang hasil seleksi admnistrasi penilaian dokumen calon sekolah adiwiyata nasional.

Disampaikan Rahmat Junaidi, Enam sekolah yang mewakili Kabupaten Kampar di Tingkat nasional tersebut diantaranya, MA Daarun Nahdha Thawalib Bangkinang, MTSN Kampar Timur, MAN Lipat Kain, SMAN 2 Bangkinang Kota, MAS Kampar Timur dan SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.

 “Dari enam kandidat yang mewakili Kampar di tingkat Nasional, MA Daarun Nahdha Thawalib Bangkinang meraih nilai tertinggi dengan akumulasi nilai sebasar 73,5,” sebutnya.

Kemudian, lolosnya enam sekolah berbasis Adiwiyata yang mewaki Kabupaten Kampar ditingkat nasional ini ditandai dengan surat BLH Provinsi Riau nomor 660.I/BLH-PPL/768 tanggal 12 agustus 2015 serta surat undangan penyerahan penghargaan dan pemberian sertifikat adiwiyata Tingkat Provinsi Riau dengan surat  nomor: 660.I/BLH-PPL/1057, "dimana penghargaan tersebut kemarin (29/10) kemarin lansung diserahkan oleh Plt Gubernur Riau kepada perwakilan  masing-masing sekolah," ujar Rahmat Junaidi  (sk/fn)