Lima Ribu Jiwa Ditaksir Urbanisasi ke Pekanbaru

Administrator - Rabu, 22 Juli 2015 - 12:01:00 wib
Lima Ribu Jiwa Ditaksir Urbanisasi ke Pekanbaru
ilustrasi/net
PEKANBARU (RR) - Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengatakan, tahun ini jumlah pendatang ke Kota Pekanbaru diperkirakan masih cukup banyak. Tingkat perekonomian dan peluang bisnis yang terus menunjukkan trend positif, menjadi magnet bagi para pendatang untuk mengadu nasib di Pekanbaru ini.
 
Menurut Firdaus, Pemko Pekanbaru tidak anti kepada para pendatang. Karena sebagai Kota besar dan berkembang, Pekanbaru terbuka bagi siapa saja yang ingin datang. Hanya saja, Ia berharap setiap pendatang hendaknya memiliki identitas dan bukan pengangguran. "Pekanbaru ini wellcome dengan siapa saja. Sebagai Kota metropolitan, Pekanbaru harus ramah dengan siapa saja, termasuk pendatang pasca lebaran nanti. Tetapi, kita minta pendatang ini harus yang memiliki identitas dan jangan justru menambah pengangguran sehingga menimbulkan permasalahan sosial baru ditengah masyarakat," ucapnya.
 
Tahun 2014 saja sambung Firdaus, jumlah pendatang yang masuk ke Pekanbaru mencapai 5 ribu orang lebih. Tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan, seiring dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat yang terus menunjukkan trend positif. "Tahun lalu jumlah pendatang baru yang terdata di Dinas Pencatatan Sipil itu mencapai 5 ribu lebih. Tetapi kalau ditelusuri dilapangan, jumlahnya pasti lebih banyak, karena tidak semua pendatang terdata oleh Disdukcapil," cetusnya.
 
Untuk diketahui, Kota Pekanbaru selalu menjadi tujuan utama untuk para pendatang dari berbagai daerah di Riau dan Provinsi tetangga usai lebaran. Tak hanya sekedar jalan-jalan, para pendatang ini biasanya kebanyakan mencoba mengadu nasib di Kota Bertuah ini. Tetapi celakanya, para pendatang ini tidak semuanya memiliki skill atau kemampuan khusus untuk bisa bersaing mencari pekerjaan di Pekanbaru. Akibatnya, banyak para pendatang ini justru menjadi pengangguran. Sehingga tak jarang menimbulkan persoalan sosial baru ditengah masyarakat. Misalnya saja, para pendatang justru menjadi pengemis di Kota Pekanbaru. (teu/hrc)