SELATPANJANG (RRN) - Warga Melai Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, kaget saat membuat sumur bor. Pasalnya, bukan hanya air yang keluar, tetapi juga menyembur gas.
Peristiwa itu terjadi ketika Hasan, warga Jalan Gembol Desa Melai membuat sumur bor di depan rumahnya, Kamis (22/10/2015) lalu.
Ketika dihubungi awak media , Minggu (25/10/2015), Hasan menceritakan, pengeboran sudah mencapai sekitar 78 meter (26 sambungan besi yang panjang satu besi sekitar 3 meter, red) pada Jumat (26/10/2015) siang. Setelah pengeboran dianggap selesai, besi kemudian ditarik keluar.
Waktu penarikan besi inilah kata Hasan, mulai keluar lumpur. Mereka pun takut terjadi seperti lumpur Lapindo.
"Waktu itu baru keluar 6 atau 7 batang besi. Lumpurnya menyembur keluar setinggi lebih kurang 4 meter. Pekerja pun cepat-cepat mengeluarkan semua besi yang masih di dalam," ujar Hasan.
Jumat malam, lanjut Hasan, lumpur yang keluar sejak siang sudah mulai berkurang. Kemudian, berganti menjadi semburan gas. Bau gas yang sangat menyengat membuat Hasan ketakutan.
Hasan kemudian menyalakan gas tersebut. "Saya pasang paralon di lubang sumur, ujung paralon itu saya bakar dan menyala hingga sekarang (Minggu sore, red)," ujar Hasan lagi.
Menurut Hasan, peristiwa keluarnya gas di Melai bukanlah hal yang baru. Beberapa waktu lalu, di daerah pasar juga keluar gas dari pembuatan sumur bor. Namun, saat ini sumur itu sudah ditutup warga.
Lalu, di tempat lain, seperti di Sungai Senting juga ada gas yang keluar. Saat ini, oleh warga setempat gas itu digunakan untuk memasak. "Sudah hampir dua tahun gas di Sungai Senting, masih menyala dan dimanfaatkan warga," ujar Hasan.
Hasan berharap pihak Pemda Meranti melalui Distamben melakukan pengecekan. Kalau memang bisa dimanfaatkan, Hasan berharap Pemda bisa menfasilitasi alat-alat yang bisa dipergunakan. "Yang jelas, selama tidak membahayakan biarkan gas itu tetap menyala. Tapi kalau membahayakan, kita tutup," ujarnya pula.
Kadistamben Akan Tinjau
Pihak Distamben Meranti akan meninjau langsung ke lokasi semburan gas di Desa Melai. Hal itu disampaikan Kadistamben Meranti H Herman, ketika dihubungi awak media Minggu (25/10/2015) sore.
Herman mengatakan di Desa Melai memang banyak gas. "Di Melai itu memang banyak gas. Nanti kita turun untuk melihat langsung," kata H Herman yang mengatakan akan ke Melai pada Senin (26/10/2015). (hab/fn)