Menhut LH Akui Sumber Asap di Riau Berasal dari Sumsel dan Jambi

Administrator - Selasa, 22 September 2015 - 09:43:30 wib
Menhut LH Akui Sumber Asap di Riau Berasal dari Sumsel dan Jambi
Menteri LLH Siti Nurbaya mengatakan sumber asap di Riau berasal dari Sumsel dan Jambi. Karena itu lebih diutamakan penanggulangan dampak kesehatan akibat asap./FOTO: riauterkini

PEKANBARU (RRN) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Men LHK) Siti Nurbaya akui kepekatan asap yang belakangan menyelimuti Riau sebagian besar bersumber dari Sumatera Selatan dan Jambi. Bahkan untuk titik api sendiri, menteri menyebutkan antara Sumatera Selatan dan Kalimantan seperti balap-balapan kemunculan titik apinya. Karena itu, jika konsentrasi penanggulangan pemadaman ada di Sumatera bagian selatan, sedangkan Riau lebih pada penanggulangan dampak kesehatan karena asap yang juga diakibatkan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).


"Ada yang menanyakan kenapa saya tak berkantor di Riau. Kita tahun ini asapnya bukan dari Riau, justru bersumber dari provinsi dari selatan. Antara Sumsel dan Kalimantan bahkan balap-balapan kemunculan titik apinya. Berarti saya harus kontrol yang dari selatan itu," kata Siti Nurbaya, sesaat sebelum meninggalkan VIP Lancang Kuning Bandara SSK II.


Hal ini pulalah alasan Menhut LHK membawa langsung Sekjend dr Untung Suseno Sutarjo, MKes ke Riau hari ini. Selain langsung meninjau sejumlah posko kesehatan malam ini, besok kedua petinggi pusat ini juga akan meninjau lokasi Karlahut di Langgam, Pelalawan. "Saya hari ini langsung mengajak Sekjend Kementerian Kesehatan memantau posko-posko kesehatan. Karena secara teknis, medis atau klinis lebih tahu apa yang dibutuhkan," ungkap menteri.


Meski begitu, Siti Nurbaya menegaskan tetap tidak akan mengesampingkan persoalan Karlahut yang terjadi di Riau. Dimana, sebanyak 70 Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) diturunkan ke Riau. Selain itu, sebanyak 116 Pengawas Ekosistem Hutan serta 48 orang dari Polhut juga akan diturunkan ke lapangan dalam waktu dekat. Tujuannya, untuk menganalisis apa yang terjadi terkait Karlahut di Riau. Setelah dianalisis berdasarkan data dan fakta di lapangan, lalu Men LHK bersama pihak terkait akan menentukan langkah apa yang akan dilakukan, apakah sanksi administrasi atau justru sikap tegas berupa peninjauan kembali atas izin yang telah dikeluarkan.


Menyinggung banyaknya kasus kebakaran terjadi di areal perusahaan yang nota bene dikeluarkan pusat, Siti Nurbaya justru kembali menuding kasus kebakaran di Riau kerap terjadi di areal perkebunan yang izinnya dikeluarkan para bupati. Namun begitu, Siti Nurbaya enggan berspekulasi lebih jauh, untuk menyatakan siapa yang benar dan salah.

 

"Yang paling banyak yang kacau-kacau itu justru perkebunan yang dikeluarkan kepala daerah. Tapi saya tidak dalam posisi siapa salah siapa benar. Harusnya memang setelah izin keluar, interaksi terus dilakukan dalam bentuk pengawasan.  (teu/rtc)