Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Cabai dan Bawang Putih

Administrator - Selasa, 11 Februari 2020 - 12:21:52 wib
Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Cabai dan Bawang Putih
Petugas bersiap melaunching gelar cabai dan bawang putih. Foto: Mi

RADARRIAUNET.COM: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan operasi pasar khusus bawang putih dan cabai merah di pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Jaya.

Operasi pasar yang dilakukan di 110 pasar di Jakarta bertujuan menstabilkan harga dua bahan pangan itu."Kami mengapresiasi operasi di 22 pasar oleh Kementerian Pertanian hari ini. PD Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya juga melakukan operasi di 88 pasar.

Harapannya seluruh kawasan di Jakarta mendapatkan pasokan kebutuhan pokok secara stabil sehingga harganya stabil," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutan di Toko Tani Indonesia Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemen-tan Agung Hendriadi mengungkapkan naik-nya harga bawang putih dan cabai sebagian besar disebabkan faktor cuaca. Harga cabai sempat menyentuh Rp90.000 ribu per kilogram dan bawang putih Rp68.300 per kilogram.

Dalam operasi pasar kali ini, Kementan memasok 10 ton cabai merah, sedangkan 20 ton bawang putih dipasok PT Food Station.

"Ini membuktikan kehadiran pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Pesan Pak Menteri, jangan berhenti sampai harga stabil di angka Rp50.000. Tapi tentu saya yakin dengan teman-teman sekalian Pasar Jaya, Food Station, Badan Ketahanan Pangan, apalagi Komite II DPD RI, Kadin juga, saya yakin kita bisa selesaikan ini," kata Agung.

Anies memaparkan gejolak harga yang terjadi di Jakarta dapat berimplikasi ke daerah lain. Terlebih Jakarta juga memiliki ketergantungan pasokan terhadap daerah lain sehingga keamanan pasokan Jakarta harus terus dijaga.

"Jakarta relatif stabil konstan karena memang penduduknya tetap. Kebutuhannya terprediksi, tapi suplainya sering meng-alami interupsi. Ketika suplai mengalami interupsi, harga jadi naik. Pada saat harga naik, di situlah negara hadir," tegas Gubernur DKI.

Stok menipis

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) Arief Prasetya Adi mengatakan saat ini stok bawang putih menipis. "Hanya 38 ton dan bisa bertahan hingga awal bulan depan," ujar Arief.

Oleh karena itu, Arief mengharapkan Kementan segera mengeluarkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH). Dengan terbitnya RIPH, FSTJ akan mendapat surat persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan agar FSTJ bisa mengimpor bawang putih.

"Ayok kita dorong bersama-sama supaya RIPH untuk FSTJ impor bawang putih bisa segera terbit. Bahkan, kalau bisa, kita dapat kloter pertama," ungkap Arief,

Arief khawatir jika FSTJ sebagai BUMD DKI Jakarta yang bertugas menstabilkan harga pangan tidak memiliki stok bahan pangan, tugas tersebut tidak akan bisa dikerjakan secara maksimal. Dampaknya, harga bawang putih akan melonjak tajam.

"Kita itu tidak bisa banyak-banyak stok kok. Hanya 15%-20% dari kebutuhan pasar karena kita kan tidak boleh monopoli. Hanya menstabilkan," jelasnya.

 

RR/MI