Memalukan, Indonesia Ternyata Masih Impor Pacul

Administrator - Jumat, 08 November 2019 - 11:03:10 wib
Memalukan, Indonesia Ternyata Masih Impor Pacul
Foto petani sedang memacul. kompasiana.com pict

RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan soal impor pacul. Para pengusaha pun sepaham dengan keluhan Jokowi tersebut. Ketua umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyayangkan masih adanya impor pacul. Rosan menyebut hal ini sangat memalukan dan menyedihkan.

"Mestinya sih pacul nggak usah impor ya, terus terang saya setuju sama Bapak Presiden. Malu-maluin, apapun alasannya mestinya nggak masuk akal, pacul gitu kan, menyedihkan," ucap Rosan di sela Rakernas Ekonomi Kreatif Kadin, di Hotel Sultan, Jakarta, sebagai mana dilansir dari laman detik.com, Kamis (7/11).

Rosan menilai pacul bukan teknologi tinggi yang seharusnya mudah saja diproduksi dalam negeri. Belum lagi pasar pacul dalam negeri juga besar."Itu kan suatu alat bukan teknologi tinggi. Sebetulnya bisa bangun, marketnya udah ada pacul ini, ini kita kan negara agraris yang serapan tenaga kerja pertaniannya besar gitu kan," ungkap Rosan.

Selanjutnya, dia juga meminta pemerintah untuk menghubungkan dan mengintegrasikan produsen dengan pemakai pacul."Industri bisa dibangun dan dikerjasamakan dengan UMKM, yang penting gimana satukan produsen dan pemakainya, ini lah pemerintah harus berperan hadir juga," papar Rosan.

Rosan kembali menegaskan lagi kekecewaannya soal impor pacul. Dia mengatakan impor pacul ini sangat konyol."Menurut saya ridiculous sih kalau pacul aja masih impor," tegas Rosan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti soal pengadaan barang pacul yang masih impor. Ada ratusan ribu unit pacul yang dibutuhkan."Ini puluhan ribu, ratusan ribu pacul yang dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita yang sebesar ini industrinya yang sudah berkembang benar pacul pacul harus impor?" ujar Jokowi di Rakornas LKPP di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).

Terpisah Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang akan meminta kepada para BUMN, kementerian/lembaga ikut mengkampanyekan pacul produksi dalam negeri."Sekarang kami dorong adalah mengkampanyekan produk-produk dalam negeri agar bisa diprioritaskan dalam belanja-belanja, baik belanja modal maupun belanja barang dari APBN atau lembaga atau perusahaan khususnya BUMN-BUMN itu kita akan secara masif melakukan kampanye. Kebetulan saya juga ketua TKDN," kata Agus di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/11).

Agus mengungkapkan masih banyaknya pacul impor yang masuk ke Indonesia dikarenakan rendahnya kesadaran dari para pembeli alias off-taker nasional terhadap pacul asli buatan tanah air. Menurut dia, pacul asli buatan tanah air sudah bagus. Oleh karenanya, dirinya yang menjabat sebagai Ketua Tim Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan berkampanye kepada seluruh pembeli agar menyerap pacul dalam negeri.

"Kesadaran dari off-taker, kesadaran dari mereka yang belanja cangkul, pacul. itu yang sekarang kita sosialisasikan, khususnya kalau belanja pacul yang anggarannya dari APBN itu akan kita wajibkan untuk belanja dari dalam negeri. Karena produksi dalam negeri kualitasnya sudah baik dan sudah siap, untuk suplainya sudah siap," ungkapnya.

 

RR/dtc/zet