SIAK (RRN) - Warga Siak dinilai masih malu-malu dalam memasarkan pariwisata. Padahal sebagai destinasi pariwisata, warga harus jeli memanfaatkan itu. ‘’Lihat saja setiap akhir pekan, banyak wisatawan yang berkunjung ke Siak,’’ kata Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi di sela-sela pembukaan grand final Bujang-Dara Siak 2015 di Gedung Tengku Mahratu. Hadir dalam kesempatan itu, Asisten II Setdakab Siak Dr H Syafrilenti MSi, Sekretaris Budparpora Baharuddin, Ketua Tim Penggerak PKK Hj Misnarni Syamsuar dan Ketua Dharma Wanita Hj Rahimawati Hamzah.
Hal ini jadi momen bagi warga untuk berbisnis, entah menjual foto, jualan makanan dan minuman, tikar duduk, payung dan lainnya. ‘’Saya lihat fotografer banyak, dari muda sampai tua. Tapi yang memanfaatkan peluang ini tak ada,’’ kata dia.
Marketing pariwisata ini harus dibangkitkan. “Coba kita lihat di Jawa dan Sumbar sana. Warganya begitu aktif dalam menjajakan barangnya. Di hadang kita terus sebelum membeli. Yang jadi pertanyaan, kenapa hal ini tak dibuat di Siak. Warga bisa manfaatkan ini, yang bisa menambah pendapatan. Semangat cari duit ini harus ditanamkan. Kalau tidak, orang luar yang manfaatkan. Semangat berkaitan wirausahan itulah merupakan sebagai ciri-ciri destinasi wisata. Kuncinya, tak bisa kita manfaatkan, pasti orang lain memanfaatkan,” katanya.
Perlu diingat dan diketahui kita semua, tahun depan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Artinya semua warga negara ASEAN, dengan bebasnya menjelajah daerah kita. Tak menutup kemungkinan mereka semua memanfaatkan peluang-peluang yang belum tergarap ini. Lalu kita siap, tak siap harus bisa bersaing. Tidak menutup kemungkinan, juru foto di istana nanti orang Thailand, Malaysia dan lainnya. Dari sekarang, tentu diingatkan betul, agar penguatan skill dan kemampuan terus ditingkatkan, agar dapat bersaing.
Begitu juga dalam pemilihan Bujang-Dara Siak ini. Mereka tak hanya mampu dalam kemolekkan tubuh semata. Namun kemampuan lainnya juga. Seperti kemampuan bahasa asing. (hum)