YOGYAKARTA (RRN) - Perajin perak di kawasan Kotagede, Yogyakarta, terkena imbas pelemahan rupiah. Bahkan, pendapatan mereka sudah mulai menurun sejak Juli lalu.
"Secara umum perajin perak terdampak melemahnya rupiah, meskipun masih relatif kecil," kata Sutaja Mulya Utama, perajin perak dari Kotagede, kepada Metrotvnews.com, Sabtu (29/8/2015).
Sutaja menyebutkan penurunan pendapatan drastis itu terlihat sejak Juli lalu. Dari sebelumnya omzet rata-rata Rp40 juta per bulan, menurun hingga Rp20 juta per bulan.
"Pelemahan rupiah sangat memengaruhi kekuatan daya beli masyarakat. Belum lagi hanya sedikit perajin yang melakukan ekspor. Ini juga berdampak pada kesejahteraan para pengusaha," ujarnya.
Kendati menurun, Sukaja mengatakan pendapatan para pengusaha masih tertolong dengan meledaknya penjualan batu mulia. Pasalnya, cukup banyak masyarakat lokal yang memesan sebagai bahan cicin dengan mata logam batu mulia.
"Dulu, dengan Rp100 ribu pembeli membeli beragam barang, sekarang uang segitu hanya bisa dapat beberapa," kata Ketua Koperasi Pengusaha Perajin Perak Yogyakarta ini.
Ia berharap pemerintah berupaya maksimal menguatkan kembali nilai tukar rupiah. "Agar barang-barang impor bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Jangan sampai pengusaha asing lebih mendominasi pasar di Indonesia," katanya. (mtvn/n)