Gas RI Banyak Dibakar dan Dibuang, Padahal Bisa Dijadikan Elpiji

Administrator - Rabu, 04 November 2015 - 14:15:13 wib
Gas RI Banyak Dibakar dan Dibuang, Padahal Bisa Dijadikan Elpiji

RADAR BISNIS -  Produksi gas bumi Indonesia setiap tahun terus meningkat, hal ini membuat makin banyak flare gas (gas suar bakar). Padahal flare gas bisa dimanfaatkan menjadi elpiji. Apalagi 60% kebutuhan elpiji dalam negeri berasal dari impor.

"Data kami, gas yang dibakar atau flare cukup besar. Tahun 2009 saja ada sekitar 357,9 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) yang jadi flare gas," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, ditemui di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, Selasa(3/11/2015).

Wiratmaja mengatakan, dengan jumlah tersebut, diperkirakan potensi kehilangan pendapatan termasuk pendapatan negara mencapai US$ 500 juta per tahun.

"Selama ini flare gas banyak yang tidak dimanfaatkan, salah satunya karena lokasinya yang berada diremote area, selain itu untuk memanfaatkan flare gas dibutuhkan pembangunan kilang gas dan tentunya butuh biaya investasi lagi," ungkap Wiratmaja.

Untuk mendorong pemanfaatan flare gas, pemerintah melalui Menteri ESDM mengeluarkan revisi Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2010, tentang alokasi dan pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Dalam aturan sebelumnya, tidak ada pengaturan khusus terkait flare gas ini.

Wiratmaja mengakui, bila tak ada fasilitas atau kilang gas untuk mengekstraksi flare gas, maka gas terus memang harus dibuang, karena gas tersebut mengandung racun, dan bila tidak dibakar maka akan berbahaya bagi pekerja dan masyarakat sekitar proyek migas, bahkan produksi migas tidak bisa dilakukan.

"Tapi kalau dimanfaatkan, flare gas bisa menambah produksi lean gas (BBG), elpiji, dan kondensat," jelasnya.(rrd/dn/fnl)