Turin: Bek Juventus, Giorgio Chiellini, mendesak pesepak bola untuk lebih memikirkan pendidikan. Pria 34 tahun itu merasa bahwa pendidikan bisa memberikan efek positif untuk karier pemain setelah pensiun.
Hal ini sejalan dengan proyek 'Mind the Gap' yang digagas Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro). 'Mind the Gap' merupakan proyek FIFPro yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pesepak bola profesional tentang pentingnya pendidikan.
"Sebagai pesepak bola, anda merasa tidak tersentuh pada usia 20 tahun. Tapi ketika anda menginjak usia 35 tahun dan karier anda mendekati akhirnya, anda akan berpikir bahwa bermain bola tidak akan mencukupi kebutuhan anda," kata Chiellini di situs resmi FIFPro.
"Tidak banyak pesepak bola yang memiliki pekerjaan setelah karier mereka selesai. Selain itu ada juga risiko depresi dan masalah finansial karena mereka tidak memikirkan kehidupan setelah pensiun, pikiran mereka belum terbuka," imbuhnya.
"Pendidikan membantu saya untuk melepaskan diri dari tekanan dunia sepak bola dan menjaga ketajaman pikiran saya. Jika pikiran anda tidak tajam, anda tidak bisa mengambil keputusan tepat dengan cepat di atas lapangan yang dibutuhkan pesepak bola top,"pungkasnya.
Data FIFPro menunjukkan bahwa hanya 13 persen pesepak bola di Eropa yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Persentase ini berada jauh di bawah rata-rata orang berpendidikan tinggi di Eropa, yaitu 53 persen.
FIR/Mtvn