Jakarta: Presiden Joko Widodo menemui aktivis Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Istana Merdeka. Dalam pertemuan itu, Jokowi bercerita soal caranya memimpin.
"(Jokowi) menginformasikan mengemban amanat cukup berat dan menjalankan program dengan berbagai cara sudut pandang," kata Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu 25 Juni 2017.
Kemudian, Jokowi juga menceritakan soal caranya mengambil keputusan. Bachtiar mengatakan, Jokowi banyak menanggung risiko dalam mengambil keputusan.
"Bagaimana Presiden konsisten dengan program. Presiden bilang 'saya harus berani ambil risiko'," ujar Bahtiar.
Bahtiar mengaku senang diterima Jokowi. Ada tujuh orang aktivis GNPF-MUI yang menemui Jokowi. Semua diberikan kesempatan berbicara dengan Jokowi.
"Presiden mendengarkan satu per satu dari tujuh orang perwakilan GNPF. Kami juga mendengarkan apa yang disampaikan Presiden," tutupnya.
Awal terbentuknya GNPF untuk mengawal proses kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. Kelompok ini yang menggerakkan massa untuk beberapa kali aksi Bela Islam.
Jokowi merespons gerakan dengan menemui massa aksi pada 2 Desember 2016. Sekarang, proses hukum kasus penodaan agama sudah selesai. Basuki sudah divonis dua tahun penjara.
Mtvn/TRK/RRN