Mengenal Konsep Psychological First Aid Saat Menghadapi Krisis

Administrator - Senin, 10 Oktober 2016 - 11:37:13 wib
Mengenal Konsep Psychological First Aid Saat Menghadapi Krisis
ilustrasi. pinterest

RADARRIAUNET.COM - Menghadapi krisis bisa menyebabkan seseorang mengalami masalah kejiwaan ringan hingga gangguan jiwa berat. Untuk itu, pertolongan pertama dari sisi psikologis tidak boleh dilupakan.

dr Eka Viora, SpKJ, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mengatakan krisis yang dialami seseorang berpotensi menimbulkan gangguan psikologis. Krisis yang dimaksud pun bukan hanya krisis bencana alam, namun juga krisis akibat kehilangan atau kejadian traumatik.

"Bencana alam, konflik, perang, migrasi, kecelakaan, KDRT hingga kehilangan orang terdekat, kekerasan seksual atau bullying itu juga termasuk krisis, yang berisiko menimbulkan gangguan psikologis baik ringan, sedang maupun berat," papar dr Eka Viora dalam temu media di Kementerian Kesehatan, baru-baru ini.

Dijelaskan dr Eka, krisis yang dialami berdampak pada psikologis karena tidak semua orang memiliki ketahanan mental yang sama. Ada yang ketahanan mentalnya baik dan tidak mengalami dampak lanjutan dari krisis, ada juga yang ketahanan mentalnya jelek dan berpotensi mengalami gangguan psikologis berat.

Berdasarkan statistik, hanya 2 hingga 4 persen orang yang mengalami situasi krisis berpotensi mengalami gangguan jiwa berat dan butuh pengobatan. Sebesar 10-20 persen berpotensi mengalami gangguan jiwa ringan dan sedang, sementara 80-90 persen sisanya tidak mengalami masalah apapun.

"Bedakan distres dengan gangguan jiwa. Distres itu gangguan psikologis yang sifatnya sementara, ciri-cirinya seperti insomnia atau cemas dan takut tapi nanti bisa hilang. Kalau gangguan jiwa itu sudah depresi, ada perasaan cemas terus-terusan dan butuh pengobatan," tuturnya.

Psychological First Aid
Berkaca pada pengalamannya menangani korban tsunami Aceh, dr Eka mengatakan sudah saatnya Indonesia mengenalkan konsep psychologucal first aid atau pertolongan pertama pada gangguan psikologis. Layaknya kecelakaan, pertolongan pertama pada gangguan psikologis perlu dilakukan untuk mencegah masalah kejiwaan yang muncul menjadi berat.

Hal ini dikatakan dr Eka, berhubungan langsung dengan risiko post-traumatic symptom disorder (PTSD) yang rentan dialami korban krisis. Pertolongan pertama bisa diberikan dengan mendengarkan cerita mereka atau memberikan kebutuhan tanpa paksaan.

"Intinya adalah cara untuk memberikan dukungan emosional untuk orang dari berbagai latar belakang segera setelah terjadinya krisis. Perawatan yang dilakukan bersifat praktis dan non-intrusif, fokus pada mendengarkan dan tidak memaksa," tutur wanita berjilbab ini.

Siapa saja bisa melakukan hal ini. Hanya saja, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang Indonesia, antara lain mengucapkan kata-kata yang mungkin ditujukan ingin memberi semangat, tapi malah bisa menyakiti.

"Seperti sudah disebutkan, intinya mendengarkan dan jangan memaksa. Tidak boleh mengeluarkan perkataan 'ah sudah begitu saja' atau 'nanti juga hilang sendiri' itu malah membuat mereka semakin depresi," paparnya.


dtc/fn/radarriaunet.com