RADARRIAUNET.COM - Polemik RSUD Teluk Kuantan tak berkesudahan. Sejak putus obat beberapa bulan lalu karena anggaran yang tidak tersedia, ternyata hingga kini belum juga bisa teratasi. Sehingga pelayanan terhadap pasien peserta BPJS belum juga bisa dibuka. Berkemungkinan akibat ekses dari itu, kini sejumlah dokter dan pegawai di rumah sakit tersebut dikabarkan ogah-ogahan masuk kerja seperti biasanya.
Atas sikap kurang baik itu, Ketua Komisi C DPRD Kuansing, Andi Nurbai sangat menyayangkan dokter di RSUD yang jarang masuk dengan alasan stok obat minim. Menurut dia, sebagai pegawai, baik PNS dan pegawai kontrak, seharusnya tetap masuk seperti biasanya.
Menurut Andi Nurbai, ada atau tidak ada obat, seluruh dokter, baik dokter spesialis, dokter umum dan pegawai di RSUD harus masuk seperti biasanya. Karena mereka adalah abdi negara. "Minimal mereka melayani warga yang ingin konsultasi, dari hasil konsultasi mereka dapat mengetahui obat yang harus mereka beli, kalau sekarang tentu diluar mereka beli tetapi setidaknya warga dapat berkonsultasi," jelas Andi.
Oleh karena itu dia meminta Bupati dan Wakil Bupati Kuansing meninjau disiplin di RSUD tersebut. " Jika membandel beri sanksi tegas hingga pecat jika perlu," saran Andi Nurbai.
Sementara itu Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr David Oloan mengakui banyak dokter yang tidak hadir setelah kasus krisis obat melanda rumah sakit yang dipimpinnya. Hal ini juga mendapat perhatian dari Komisi Ombusdman Riau yang menyarankan agar dokter tetap masuk kerja seperti biasanya.
Mengenai masalah ini, David menyerahkan kepada Bupati, Wabup dan Sekda. Pasalnya selaku pimpinan di RSUD Ia sudah memberi teguran atas kejadian ini kepada dokter dan pegawai.
"Mengenai stok obat sekarang sudah mulai bertambah, sudah ada 35 persen masuk, diharapkan segera masuk sesuai kebutuhan sehingga bisa beroperasi lagi," harapnya.
rtc/radarriaunet.com