RADARRIAUNET.COM - Masyarakat RT 04 RW 28 Kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan mengeluhkan masih banyaknya jalan tanah di lingkungan mereka. Karena kondisi daerah pinggiran, diharapkan menjadi perhatian pemerintah.
Kondisi ini dikeluhkan beberapa warga dalam agenda reses Anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti, Senin (12/9/2016) di kediamannya, Jalan Pelita Kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan.
"Masih banyak jalan di lingkungan kita ini jalan tanah, dengan adanya anggota DPRD di daerah kita ini, sangat kita harapkan agar kedepan jalan lingkungan kita tidak becek dan berdebu lagi," ujar seorang warga dalam reses tersebut.
Menjawab ini, Ida Yulita Susanti yang merupakan politisi Partai Golkar menyampaikan bahwa saat ini memang untuk pembangunan jalan belum bisa dilakukan Pemko Pekanbaru, karena kondisi keuangan yang sedang tidak baik. Namun untuk mengangsurnya, dilakukan pengerasan terlebih dahulu.
"Intinya kan reses ini untuk menyerap aspirasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Dan tadi kita telah dengarkan berbagai keluhan dari masyarakat yang didominasi dengan persoalan infrastruktur," ujar Ida saat ditemui usai reses.
Dikatakan Ida, memang kondisi jalan lingkungan di beberapa ruas saat ini masih jalan tanah, akan berlumpur saat musim hujan dan berdebu saat musim kemarau. Bahkan diakui Ida, akses jalan ke rumahnya sendiri juga masih jalan tanah, belum diaspal ataupun semenisasi. Padahal jalan ini menjadi akses ke sebuah SMP dan fasilitas pendidikan lainnya di daerah tersebut.
"Kita lakukan bertahap, kemarin untuk jalan Pelita ini sudah kita buatkan box culvert, selanjutnya baru dilakukan pengerasan jalan. Kalau untuk pengaspalan tentu belum bisa dalam waktu dekat, mengingat kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak baik," ujarnya lagi.
Memang, selama kurang lebih dua tahun dirinya duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Pekanbaru, beberapa pembangunan mulai dilakukan di daerah pemilihan Tampan dan Payung Sekaki, terutama infrastruktur jalan.
"Mudah-mudahan selama lima tahun nanti semua aspirasi masyarakat sudah bisa terlaksana dengan baik," pungkas Ida.
Berqurban
Dalam acara reses ini, bertepatan pula dengan hari raya Idul Adha 1437 hijriah, Ida Yulita Susanti dengan keluarga besar melaksanakan qurban memotong dua ekor kerbau untuk dibagikan kepada masyarakat RW 28, dirangkai dalam kegiatan reses tersebut.
"Kebetulan kita memiliki tenaga, keluarga besar kita melaksanakan pemotongan dua kerbau di kediaman kami ini dan dibagikan kepada 240 masyarakat di lingkungan RW 28 dan sekitarnya," tutur Ida.
Karena dalam ajaran agama Islam, jelas Ida, pemotongan hewan qurban itu lebih afdhol dilakukan oleh yang berqurban, dimana jika memiliki tenaga untuk melakukan penyembelihan hingga memotong-motong daging serta membagikan kepada masyarakat, maka lebih baik dilaksanakan oleh mereka peserta qurban.
"Dan kita memiliki keluarga besar, makanya dilaksanakan di rumah kita ini, tidak kita serahkan ke petugas di masjid, sebanyak 2 kerbau kita sembelih dan dibagikan kepada warga yakni 1 kilogram per KK," ujarnya.
Selain membagikan daging qurban, Ida juga mengajak setiap warga yang hadir untuk terlebih dahulu menyantap hidangan makan siang yang sudah disediakan keluarga besarnya.
Tampak warga sekitar berbondong-bondong memadati kediaman Ida Yulita Susanti, sementara Ida beserta suami dan keluarga lainnya tampak ikut serta dalam pemotongan hewan qurban ini.
"Mohon maaf agak kotor masih berdarah-darah," ujarnya kepada masyarakat yang hadir yang hendak bersalaman dengannya.
drc/radarriaunet.com