RADARRIAUNET.COM - Soal kerugian materil yang dialami sejumlah masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti pasca kerusuhan yang terjadi di Mapolres Kepulauan Meranti, Plt Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Barliansyah SIK mengaku masih menunggu kepulangan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, dari tanah suci Mekkah untuk membahas persoalan tersebut.
"Nanti saya akan bicara dengan pak Bupati. Saya masih menunggu kehadiran beliau," ucap Barliansyah, Rabu (31/8/2016), menjawab pertanyaan awak media , soal kerugian materil yang dialami masyarakat pasca bentrokan berdarah di Mapolres Kepulauan Meranti.
Untuk penyelesainya sendiri, apakah itu akan diganti atau sebagainya, Barliansyah belum bisa memastikannya. Yang jelas sambung dia, sepulangnya Bupati akan dibahas bersama.
"Kita mohon masyarakat bisa bersabar, Yang jelas akan kita bahas. Kita tunggu saja beliau (Bupati, red) pulang. Kita doakan beliau menjadi haji yang mabrur," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa di Mapolres Kepulauan Meranti baru-baru ini, ternyata masih menyisa kekecewaan tersendiri bagi Zulkifli (39) Warga Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pulau Merbau ini merasa telah dirugikan akibat ulah oknum polisi yang brutal terhadap massa.
Padahal, menurut penuturan Zulkifli, ia bukanlah sengaja ikut dalam bentrokan antara masyarakat dan kepolisian di Kota Sagu yang berujung maut itu. Melainkan waktu itu ia kebetulan hanya lewat saat hendak berbelanja ke pasar.
Namun, keadaan memaksakan bapak tiga anak ini untuk menyelamatkan diri dari brutalnya oknum polisi. Sepeda motor yang dikendarai diparkirkan di depan Musholla yang kebetulan tidak jauh dari Mapolres Kepulauan Meranti. Sementara Zulkifli berlari menjauhi lokasi saat melihat massa dikejar secara brutal oleh oknum polisi.
Sayangnya, sepeda motor Honda merk Vario milik Zulkifli diduga ikut dihancurkan oknum polisi. Sejumlah barang berharga seperti dokumen dan surat-surat lainnya juga ikut hilang, karena kebetulan barang-barang berharga tersebut diletakkannya di dalam jok sepeda motor yang diduga dihancurkan oknum polisi tersebut.
"Honda Vario saya hingga saat ini masih di bengkel, kata orang bengkel kerusakan ini sekitar 3 juta, kalau cuma honda yang rusak saya belum begitu kesal, tapi dokumen-dokumen penting ini yang saya kesalkan," ungkap Zulkifli kepada awak media Senin (28/8/2016).
Atas kejadian itu, Zulkifli mengaku telah membuat laporan ke pihak Polsek Tebing Tinggi, pada Jumat (26/8/2016) kemarin. Berharap pihak berwajib bisa membantu sehingga barang-barang berharga tersebut segera ditemui. "Kita telah membuat laporan ke polisi, mudah-mudahan barang-barang yang hilang itu bisa segera ditemui," ujar dia.
Disebutkan Zulkifli, adapun sejumlah barang beharga milik keluarga yang hilang, diantaranya, Kartu Keluarga (KK), KTP istrinya atas nama Mariam, Rekening Bank Riau, ATM BRI, rekening sekolah KB Harapan Bunda yakni Bank Riau dan BRI, Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atas nama Zulkifli, Kartu Pintar atas nama Kuniawansyah, Hasbiansyah, dan Ferdiansyah, kartu BPJS, STNK. Sertifikat Wilayah Perbatasan atas nama Zulkifli, serta sebuah Kamera Digital.
rgc/fn/radarriaunet.com