RADARRIAUNET.COM - Kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di beberapa titik di Riau mulai mencemari udara wilayah Pulau Bengkalis dan Duri. Sejak Jum'at (26/8/16) meskipun belum dapat keterangan pasti apakah membahayakan, khususnya di pulau ini, namun kabut asap tipis sejak pagi hingga siang mulai meresahkan warga setempat.
"Kabut lagi, mata pun mulai sepet, terkena kabut asap sejak pagi sampai siang tak hilang ini bang," ungkap Santi, salah seorang warga Bengkalis. Dari pantauan di lapangan, dua wilayah kecamatan, yakni Bengkalis dan Bantan sejak pagi, udara tampak diselimuti kabut asap.
Untuk di wilayah perairan seperti di Selat Bengkalis tampak lebih parah. Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis Arman AA menyebutkan, kabut asap yang menyelimuti Pulau Bengkalis ini lebih bersifat sementara. Menyusul kabut asap yang terjadi merupakan kiriman dari beberapa titik wilayah kebakaran.
"Kabut asap kiriman biasanya akan hilang setelah dihembus angin. Dan sifatnya sementara saja," ungkapnya.
Untuk di Kabupaten Bengkalis, pencemaran udara melalui kabut asap akibat Karlahut mulai membahayakan di wilayah Distrik Duri Field, berdasarkan data kualitas udara pada Jum'at (26/8/16) pagi pukul 07.00-08.00 WIB menunjukkan pada angka 316-460 PSI. Sedangkan di Distrik Duri Camp pada waktu yang sama udara di daerah tersebut sudah memasuki angka tidak sehat pada 156-119 PSI.
teu/rtc/radarriaunet.com