PEKANBARU (RRN) - Saat ini 10 persen dari alat ukur yang digunakan untuk berdagang di pasar tradisional masih bermasalah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, mengatakan telah menemukan timbangan yang digunakan pada seluruh pasar tradisional di wilayah setempat mengalami masalah."Dari sepuluh timbangan yang kami lakukan tera ulang ada satu yang tidak akurat," ungkap Kasi Usaha Perdagangan dan Metrologi Disperindag Pekanbaru, Parhatun, Senin (19/10).
Menurut Parhatun, jumlah penyelewengan ini tiap tahun semakin menurun persentasenya. Ini dikarenakan rutinitasnya tera ulang yang dilakukan petugas. "Selain kami juga selalu mensosialisasikannya sehingga kesadaran pedagang mulai tinggi," ujarnya.
Namun demikian untuk menyikapi tindakan nakal para pedagang di pasar-pasar tradisional, yang telah mempermainkan alat ukuran saat berjualan sehingga mengakibatkan kerugian pada konsumen.Pihaknya secara berkala melakukan tera ulang ke semua pasar tradisional yang ada di Pekanbaru."Kami melakukan tera ulang satu kali setahun," ujarnya.
Tera ulang ini lanjut Parhatun menurunkan tim gabungan yang berasal dari Metrologi Provinsi Riau, teknisi, data dan dibantu oleh petugas tera dari Pekanbaru. "Target dan sasaran tera ulang timbangan adalah pedagang di pasar tradisional," tegasnya.
Sementara bagi pasar moderen seperti swalayan dan Mall diharapkan sudah mandiri dengan kemauan sendiri secara berkala mentera timbangannya ke kantor Metrologi Provinsi Riau. "Tetapi tetap akan kami pantau termasuk jika ada laporan masyarakat," tandasnya.
Sementara tindakan yang diambil bagi pedagang nakal yang kedapatan mempermainkan timbangannya melakukan penyitaan alat ukur. Kemudian direperasi ke Metrologi, setelah itu dikembalikan ke Pedagang. "Dengan syarat pedagang berjanji setelah dilakukan perbaikan dan tera ulang tidak lagi bermain curang," tandasnya. (lusi).