Penyerapan Sektor Produktif Rendah, 26 BPD Diminta Satukan Aset

Administrator - Rabu, 24 Agustus 2016 - 08:49:21 wib
Penyerapan Sektor Produktif Rendah, 26 BPD Diminta Satukan Aset
Penyerapan Sektor Produktif Rendah, 26 BPD Diminta Satukan Aset. dtc

RADARRIAUNET.COM - Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Firdaus Djaelani menyebut penyerapan dana sektor produktif dari Bank Pembangunan Daerah terbilang rendah. Ia pun mengusulkan agar 26 BPD bergabung menyatukan aset.

"Kami perhatikan di OJK, rendahnya sektor produktif peran dana di BPD sangat besar sekitar 71%. Kita kalah bersaing dengan bank lainnya," ujar Firdaus dalam Seminar Internasional Efisiensi dan Stabilitas Keuangan daerah di Hotel Santosa, Jalan Raya Senggigi, NTB, Senin (22/8/2016).

Selain itu, kata Firdaus, dibandingkan dengan bank umum, BPD belum menjangkau daerah terpencil.

"Pemda tidak semua menggunakan BPD karena mungkin pelayananannya kurang baik. Kadang BPD tidak sampai masuk ke kecamatan. Kualitas kita (BPD) di bawah bank umum," ucap dia.

Untuk itu, Firdaus ingin BPD-BPD yang ada bisa bergabung menyatukan aset agar menjadi besar sehingga pelayanannya menjadi lebih baik.

"Letaknya ada di permodalan. Kita ingin biar 26 BPD bersatu asetnya dan menjadi 4 besar di Indonesia dengan besar modalnya," kata Firdaus.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI Prof Farouk Muhammad menambahkan, harus ada efisiensi pengelolaan keuangan dalam otonomi daerah. Tujuannya untuk kesejahteraan dan Pemda diberi kewenangan mengatur daerahnya sendiri.

"Namun selama 15 tahun pelaksanaan otonomi daerah, belum dapat mencapai tujuan itu. Kami dari DPD mendesak pemerintah supaya pemotongan tidak menggoncangkan APBD," ucap dia.

Beberapa isu yang disampaikan perwakilan DPD itu berkenaan tentang kurang efisiennya pengelolaan keuangan negara. Lemahnya kualitas SDM, kurang efektifnya dari pelaksanaan fungsi BPK dan tidak konsisten dalam politik desentralisasi.


dtc/fn/radarriaunet.com