TEMBILAHAN (RRN) - Berbagai upaya telah dilakukan Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, untuk menyelamatkan komoditi kelapa yang ada di daerah itu. Termasuk menargetkan 1 kecamatan 1 alat berat. “Ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap masalah perkelapaan,” ungkap Bupati Inhil, HM Wardan, kemarin.
Untuk dapat merealisasikan masalah tersebut memang diperlukan anggaran yang tidak sedikit. Salah satu cara menyiasatinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil akan menyerahkan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. “Untuk tahap awal baru tiga kecamatan yang menerima bantuan alat berat, namun ke depan kita berupaya semua kecamatan bisa mendapat bantuan yang sama,” kata Bupati.
Adapun tiga kecamatan yang sudah menerima bantuan alat berat seperti Kecamatan Mandah di bagian utara, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) di bagian tengah dan Kecamatan Reteh di bagian selatan.
Alat-alat berat tersebut, disampaikan Bupati, akan dikelola langsung oleh pihak kecamatan. Maka dari itu bagi desa yang memerlukannya dapat segera membuat usulan penggunaan kepada pihak kecamatan. “Kita sudah serahkan kepada kecamatan, silakan pemerintah desa berkoordinasi. Saya harap desa mana yang lebih membutuhkan itu yang mesti didahulukan. Supaya azas keadilan benar-benar dapat terpenuhi,” paparnya.
Penggunaan alat berat itu sendiri, kata Bupati tidak dipunggut biaya sewa. Desa yang menggunakannya hanya menyediakan biaya bahan bakar, serta upah tenaga operator. Secara ekonomis sistem itu lebih irit. “Alat berat itu merupakan aset daerah yang memang sepatutnya dipergunakan untuk kepentingan masyarakat. Mudah-mudahan memang memberikan manfaat besar serta kontribusi dalam upaya penyelamatan kebun-kebun kelapa,” imbuh Bupati.
Kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, Bupati meminta agar bisa melakukan lobi-lobi kepada pemerintah yang ada di atas. Setidaknya jika itu terealisasi, tentu akan meringankan beban daerah. Berdasarkan data yang ada, luas lokasi perkebunan Inhil saat ini 439.110 hektare. Luas itu terdiri dari kelapa dan kelapa hibrida. Artinya cukup banyak potensi perkebunan yang bisa dimanfaatkan. (hum)