RADARRIAUNET.COM - Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) di salah satu hotel di Pasirpangaraian, Rabu (27/7/16) malam, banyak "dihujani" interupsi.
Meski banyak interupsi dari beberapa Pimpinan Kecamatan (PK) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), namun Pimpinan Sidang Musda diketuai Zahrul Fauzi tetap melanjutkan sidang pemilihan.
Beberapa interupsi diantaranya Laporan Pertanggungjawaban atau LPj pengurus DPD KNPI Rohul periode 2012-2015 yang tidak dilaksanakan, sidang komisi tidak ada, dan Musda ke-5 ini dinilai tidak sah karena Kepengurusan KNPI 2012-2015 tidak di-dimisioner sebelum Musda dimulai.
Pada Musda yang baru berakhir Kamis (28/7/16) sekitar pukul 02.00 WIB, Zulfahrianto terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD KNPI Rohul periode 2016-2019, setelah rival tunggalnya Zulfikar menarik diri dari pencalonan bersama 13 PK dan 5 OKP.
Meski kubu Zulfikar menuding Musda ke-5 DPD KNPI Rohul terkesan dipaksakan, namun Pimpinan Sidang tetap melanjutkan musyawarah hingga terpilihnya Zulfahrianto secara aklamasi, sesuai Keputusan Musda ke-5 DPD KNPI Rohul Nomor: 10/MUSDA-V/KNPI-2016.
Sebelum dilakukan penyusunan Dewan Pengurus DPD KNPI Rohul, Pimpinan Sidang membentuk Tim Formatur diketuai ketua terpilih Zulfahrianto, Sekretaris Data Wardana, dan lima anggota yakni Nirwanto, Elfitren, Tabroni, Sahril Topan, dan Munibban.
Pasca terpilih secara aklamasi, Zulfahrianto, masih menjabat sebagai Kepala Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam berterima kasih ke peserta dan Panitia Musda ke-5 KNPI Rohul hingga musyawarah berjalan aman dan lancar.
Zulfahrianto mengatakan program pertamanya setelah terpilih yakni penyusunan Dewan Pengurus DPD KNPI Rohul 2016-2019 sebelum dilaksanakan pelantikan kepengurusan di waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu, Pimpinan Sidang Musda ke-5 DPD KNPI Rohul, Zahrul Fauzi, mengatakan pelaksanaan Musda KNPI kali ini sudah sesuai alur, melalui forum dan kourum.
Menurutnya, meski ada calon yang memang dengan sengaja mengundurkan diri, bukan berarti terpilihnya Ketua DPD KNPI Rohul secara aklamasi dimanipulasi atau indikasi lain. "Ini bukan dimanipulasi atau apapun, namun bagian dari dinamika Musda (DPD KNPI Rohul) yang harus dijalani," ujar Zahrul menjawab usai Musda, Kamis dini hari.
Menurut Nazrul, meski ada pihak-pihak yang kurang senang, diakuinya hal itu tidak lagi jadi persoalan karena sudah forum dan kourum. "Tinggal lagi Ke depan yang harus perlu kita lihat berdasarkan data dan faktual. Kalau memang ternyata hari ini mereka komplain, silahkan komplain pada jalur yang benar, tapi setahu kita hari ini Musda sudah forum dan kourum," jelasnya.
Soal belum dimisonernya kepengurusan PK periode sebelumnya, termasuk tidak adanya laporan LPj kepengurusan lama, diakui Zahrul, sebenarnya SK dan soal LPj sudah dibacakan oleh dirinya selaku pimpinan sidang. Dan hal itu sudah sesuai forum dan kourum. "Dan secara otomatis pengurus PK lama sudah berakhir, sebagai pimpinan sidang sudah saya bacakan," pungkas Zahrul.
teu/rtc/radarriaunet.com