RADARRIAUNET.COM - Astra Credit Companies (ACC) akan melepas obligasi pada semester II demi mendukung pencapaian target pembiayaan baru (new bookings) sebesar Rp25 triliun pada tahun ini.
Melalui aksi korporasi ini, perseroan berharap kinerja pembiayaan ACC tumbuh 13,64 persen pada tahun ini dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp22 triliun.
Handoko Liem, Chief Risk and Information Technology Officer ACC mengatakan, penerbitan obligasi dipilih karena biayanya relatif lebih baik dibandingkan dengan sumber pendanaan eksternal lainnya. Apalagi, saat ini pendanaan perusahaan didominasi oleh obligasi, sehingga diharapkan pengaturan portofolionya bisa lebih mudah.
Sebagai informasi, saat ini obligasi berkontribusi 40 persen terhadap pendanaan ACC. Sementara sisanya, bersumber dari pinjaman sindikasi dan pembiayaan bersama (joint finance) masing-masing sebesar 25 persen, pinjaman bilateral (bilateral loan) sebesar 3 persen, dan pembiayaan lainnya 2 persen.
"Sesuai kondisi hari ini, maka komposisi funding yang paling enak adalah obligasi. Secara biaya sih masih lebih kompetitif," ujar Handoko, Jumat (15/7).
Kendati demikian, ia belum tahu nilai obligasi yang akan diterbitkan karena masih menimbang kondisi pasar. Selain itu, perusahaan juga masih menjadikan bunga pendanaan dari perbankan sebagai acuan bunga pinjaman dibanding bunga obligasi meski proporsi obligasi di dalam portofolio dana lebih besar dibanding lainnya.
"Karena menurut kami antara bunga perbankan dan bunga obligasi masih ada korelasi positif. Dan beberapa kali ini kan sudah ada penyesuaian suku bunga perbankan karena suku bunga acuan BI Rate turun, maka kami juga ikut menyesuaikan," jelasnya.
Sebagai informasi, total pembiayaan yang telah disalurkan perusahaan sepanjang semester I 2016 tercatat sebesar Rp13,2 triliun. Angka ini sudah mencapai 52,8 persen dari target pembiayaan yang ditetapkan perusahaan.
Sementara itu, rasio NPF perseroan masih jauh di bawah industri. Per Mei 2015, NPF ACC sebesar 0,54 persen. Sementara, pada periode yang sama, NPF industri tercatat 2,23 persen.
cnn/radarriaunet.com