RADARRIAUNET.COM - Dokter spesialis anak Kusnandi Rusmil mengimbau, para orang tua agar tak khawatir memberikan vaksin bagi anak mereka. Beredarnya vaksin palsu di sejumlah rumah sakit dinilai tidak akan memberikan dampak bagi si anak.
"Hanya saja, tujuan imunisasinya jadi tidak tercapai. Jadi, kalau sudah terlanjur, lebih baik divaksin ulang saja," terang Kusnandi di Gedung Bio Farma, Bandung, Jumat (15/7).
Dia juga meminta para orang tua agar tidak mengkhawatirkan apabila jenis vaksin tertentu menimbulkan efek demam. Pasalnya, dalam penelitian yang dilakukan Kusnandi, 20 persen anak yang diberikan jenis vaksin pentabio mengalami demam. Dampak demam ini merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi pada setiap anak.
"Setiap anak memang bisa kena demam. Dan, itu normal. Setiap anak kan punya kekebalan yang berbeda. Ada yang sehabis disuntik langsung demam, tetapi ada juga yang tidak," katanya.
Sayangnya, Kusnandi menuturkan, perbedaan antara vaksin asli dengan palsu tak bisa dilihat secara kasat mata. Menurut dia, perlu uji laboratorium untuk mengetahui keasliannya. Tidak bisa hanya berpatokan pada label yang ada di kemasan.
"Dokter saja kadang tidak tahu vaksin palsu atau tidak karena bentuknya sama. Saya juga tidak tahu, meski sudah meneliti vaksin sejak lama,” imbuh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini.
Senada dengan Kusnandi, Rahman Rustan, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma meminta, agar masyarakat tidak meragukan pemberian vaksin yang telah menjadi program pemerintah.
Bio Farma sebagai satu-satunya distributor resmi pemerintah menjamin bahwa kualitas vaksin yang dimiliki telah sesuai standar internasional. "Meski gratis masyarakat tidak perlu ragu karena proses produksinya sudah terjamin aman,” pungkasnya.
cnn/radarriaunet.com