RADARRIAUNET.COM - PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAP) mempersiapkan beberapa promo pemasaran guna mengantisipasi penurunan transaksi dari kartu kredit usai Pemerintah mewajibkan 23 bank penerbit kartu kredit melaporkan data transaksi nasabahnya.
Sebagai informasi, akses Pemerintah terhadap data nasabah tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/PMK.03/2016 tentang Rincian Jenis Data dan Informasi Serta Tata Cara Penyampaian Data dan Informasi yang Berkaitan dengan Perpajakan. Beleid itu mulai berlaku sejak Maret 2016 yang lalu.
Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi kartu kredit pada kuartal I 2016 sebanyak 25,84 juta atau turun 3,59 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 26,80 juta. Sementara dari sisi nominal, transaksi turun 6,77 persen dari Rp26,57 triliun menjadi Rp24,77 triliun.
Sekretaris Perusahaan MAP Fetty Kwartati mengatakan, porsi pembayaran dari kartu kredit dalam penjualan perusahaan merupakan yang terbesar. Alhasil, perubahan kebijakan berpotensi memiliki imbas kepada penjualan perusahaan.
“Porsinya, pembayaran melalui kartu kredit sebesar 55 persen, sedangkan tunai 45 persen,” ujarnya, Rabu (17/5).
Kendati demikian, Fetty mengaku hingga saat ini perseroan belum merasakan dampak langsung dari aturan tersebut terhadap kinerja penjualan. Namun, manajemen tetap menyiapkan berbagai strategi pemasaran, untuk tetap menarik konsumen.
“Kalau di MAP sejauh ini belum ada perubahan. Dari porsi pembayaran melalui kartu kredit dan tunai juga belum terlihat,” katanya.
Demi menarik konsumen untuk tetap bertransaksi menggunakan kartu kredit, Fetty mengaku MAP akan bekerja sama dengan penerbit kartu untuk membuat berbagai promo.
“Dalam hal penjualan produk-produk, MAP banyak melakukan join promotional dengan kartu kredit tertentu agar penggunaan kartu kredit memberikan manfaat lebih buat konsumen. Sehingga pembayaran dengan kartu kredit masih favorable,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Fetty, promo tersebut bakal dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi perubahan tren transaksi, tetapi juga demi menggenjot penjualan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.
“Semua produk rata-rata ada kerjasama dengan kartu kredit. Tapi kali ini juga karena spesial menjelang Lebaran,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2016 MAP meraup laba bersih sebesar Rp15,36 miliar atau tumbuh 25,08 persen dibandingkan dengan capaian di periode yang sama tahun lalu senilai Rp12,28 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang perolehan pendapatan MAP sepanjang kuartal I 2016 sebesar Rp3,16 triliun, atau naik 6,75 persen dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama 2015 senilai Rp2,96 triliun. Sementara beban pokok penjualan dan pendapatan naik tipis menjadi Rp1,71 triliun dari sebelumnya Rp1,62 triliun.
RRN/CNN/H24/Radarriaunet.com