Jakarta (RRN) - Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia Poernomo mengatakan, PT Pos Indonesia selalu membawa dana tunai dalam setiap penyaluran dana bantuan sosial ke daerah-daerah terpencil yang tak memiliki akses perbankan. Namun, pihaknya tidak menggunakan petugas keamanan dalam perjalanan udara agar tidak terlalu mencolok.
"Kalau bawa (petugas keamanan) itu malah mencolok, dan Alhamdulilah selama ini tidak ada masalah. Kalau jalan darat itu kami tetap bawa polisi," ujar Poernomo ditemui di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Ia menambahkan, PT Pos Indonesia dipercaya oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan dana bantuan sosial ke masyarakat. Hal ini karena PT Pos memiliki kantor cabang di hampir seluruh penjuru Indonesia.
Meskipun beberapa daerah terpencil yang tidak terdapat kantor pos, namun PT Pos tetap menyalurkan dana bantuan sosial tersebut dengan membawa uang tunai. Hal ini dilakukan agar seluruh Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima dana bantuan sosial dapat menikmati subsidi dari kompensasi pemerintah akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pihak PT Pos Indonesia tetap menyalurkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) ke wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dengan membawa uang tunai. Meskipun kontur wilayah berupa pegunungan dan minim akses perbankan, PT Pos Indonesia tetap menjalankan kewajibannya untuk mendistribusikan dana tersebut ke 10.958 RTS.
"Kita salurkan dana PSKS sebesar Rp6,57 miliar. Dana PSKS itu rencananya akan dibagikan kepada 10.958 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di 34 distrik Kabupaten Pegunungan Bintang," pungkas Poernomo. (mtvn/n)