TAMBANG (RRN) - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Kampar pada 11 November 2015 sudah di depan mata. Semua para calon Kepala Desa yang lolos seleksi di setiap desa kini juga sudah melewati masa kampanye, dan kini sudah memasuki masa tenang.
Itu artinya, setiap calon tidak dibenarkan lagi untuk berkampanye. Kepada setiap calon wajib menjaga keamanan dan ketenangan desa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPMPD Kabupaten Kampar, Drs Basrun kepada wartawan, Jumat (6/11).
Menurutnya, sejauh ini, situasi kemanan masih sangat kondusif, hampir tak ditemukan permasalahan yang berarti, namun demikian, dirinya tetap berharap semua pihak yang terkait berpartisipasi menciptakan dan menjaga suasana yang aman.
"Kita sudah melakukan langkah-langkah agar suasana aman ini terus terjaga hingga pelantikan kepala desa terpilih di setiap desanya," ungkap Basrun.
Tambahnya lagi, penitia penyelenggara Pilkades di 105 desa, tidak perlu risau soal dana penyelengharaan Pilkades, ia menegaskan, dana pelaksanaannya sudah ada dan siap dicairkan, total keseluruhan sebesar 2,6 milyar.
"Saat ini kita memverifikasi prosal yang masuk dari panitia penyelenggara, tinggal 15 desa yang belum selesai diverifikasi dari total 105 desa," imbuhnya.
Himbauan Drs Basrun selaku Kepala BPMPD Kampar diamini oleh Zulhendri, salahseorang calon Kepala Desa Tambang, Kecamatan Tambang. Ia berkomitmen untuk menjaga kondusifitas keamanan desa. Karena menurutnya, momen Pilkades ini justru harus dimanfaatkan oleh semua komponen masyarakat desa untuk mempererat keakraban satu sama lain.
"Saya siap menjaga keamanan desa, pendukung dan masyarakat selalu saya himbau untuk berkomitmen berlaku jujur dan mentaati semua aturan yang berlaku, harus menerima apapun hasilnya. Siap kalah, siap pula untuk menang," pungkasnya
Sardiyono yang juga selalu Wakil 1 DPRD Kuansing tersebut menambahkan, bahwa ternyata apa yang mereka lihat di media baik media cetak maupun media eletronik tentang program RTMPE Pemkab Kampar sangat menarik dan menjanjikan bagi masyarakat.
"Setelah dilihat langsung ternyata nyatanya RTMPE tidak diragukan lagi tampa ada rekayasa didalam RTMPE," ujarnya.
Sardiyono menilai, dari kunjungan kerja yang dilakukan DPRD Kuansing ini diharapkan dapat diterapkan di Kaunsing kedepannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kuansing.
"Harapan kita semoga program RTMPE yang ada di Kampar bisa ada atau masuk ke Kuansing secepatnya," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya program RTMPE di Kuansing semoga ekonomi masyaerakat Kuansing meningkat dibanding sebelumnya. Selain itu Kuansing juga mencapai surplus sapi, bawang, cabe dan telor.
Sementara itu Bupati Kampar H Jefry Noer di hadapan para anggota Komisi B Kuansing dan peserta diklat P4S menyampaikan,program RTMPE merupakan program jitu untuk mewujudkan masyarakat kampar menuju zero Kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh pda tahun 2016 akhir.
"Sebab, kita sudah lihat langsung bagaimana program RTMPE yang akan tumbuh di Kampar nantinya melalui para alumni-alumni P4S Kubang Jaya ini. Apabila dikelola dengan baik, maka penghuni RTMPE ini bisa memiki penghasilan diatas Rp 10 sampai 25 juta/ bulannya. Bukan tak mungkin suami isteri bisa naik haji melalui tabungan anak sapi yang terdapat di RTMPE," ungkap Jefry. (pit/fn)