Kisah Ariska Ikhyandi Meza Atlet Takraw Asal Meranti,

Dulu Dikecewakan Pemda, Sekarang Malah Mewakili Indonesia

Administrator - Sabtu, 07 November 2015 - 10:59:26 wib
Dulu Dikecewakan Pemda, Sekarang Malah Mewakili Indonesia
Ariska (kiri) berfoto bersama M Nazaruddin (kanan)./FOTO: goriau

SELATPANJANG (RRN) - Prestasi gemilang terus saja diukir Ariska Ikhyandi Meza, atlet takraw asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Atlet yang dulu sempat dikecewakan karena tidak diikutkan mewakili kabupaten ke tingkat Provinsi Riau, kini malah mewakili Indonesia di Brunei Darussalam dalam ajang Asean School Games (ASG) November 2015.

Informasi yang dirangkum GoRiau dari beberapa sumber, Ariska ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Janefi Meza dengan Hj Mafudoh.

Adik dari Sintia Zela Adiani Meza saat ini belajar di SMA Olahraga Pekanbaru kelas 3. Ia mengikuti Pemusatan Pelatihandan Latihan Pelajar (PPLP) Pekanbaru.

Kakak dari Muhammad Nur Ramadhan Meza ini telah berkali-kali menyumbangkan medali baik emas, perak maupun perunggu di beberapa ajang sepaktakraw saat mewakili Riau. Seperti di Kejurnas PPLP se Indonesia di Palu, dan Gorontalo. Dari sini, Ariska dan teman-teman menyumbangkan medali emas, perak, dan perunggu.

Selain itu, bersama empat atlet asal Meranti yang juga ditempa di PPLP Pekanbaru, Ariska pernah bertarung dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Wilayah di jambi. Kemudian kembali mewakili Riau pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional di Bandung. Kembali putera terbaik ini mendapatkan medali.

Setelah berhasil membawa pulang medali dalam beberapa ajang itu, Ariska kembali terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN School Games (ASG) di Brunei Darussalam. Ke Brunei ini, Ariska yang merupakan tekong ini akan diberangkan berdua dengan temannya yang juga asal Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Nazaruddin yang merupakan pider dalam pertandingan.

Tapi, siapa sangka, dibalik kesuksesan yang dicapai saat ini, terselip kisah menyedihkan. Dimana, Ariska sempat dibuat kecewa saat akan mewakili Kabupaten Kepulauan Meranti di provinsi sekitar tiga atau empat tahun silam.

Dimana, waktu itu Ariska terpilih dan dinyatakan akan mewakili Kota Sagu dalam pertandingan takraw. Segala persiapan telah dilakukan baik Ariska maupun pihak keluarga. Tiba-tiba, beberapa hari sebelum berangkat, nama Ariska dicoret dan tidak diberangkatkan.

Kenyataan ini membuat Ariska terpukul dan menangis seadanya. Kesempatan mengharumkan nama kabupaten sirna, persiapan yang dilakukan sejak beberapa hari itu pun terasa sia-sia.

Janefi Meza, orang tua Ariska, ketika ditemui di Selatpanjang, membenarkan bahwa anaknya akan berangkat ke Brunei Darussalam. Namun, Janefi tak mau terlalu bercerita panjang tentang kisah menyedihkan anaknya itu. "Dulu waktu dia masih SMP kejadiannya. Saya malah sudah menyiapkan dua set pakaian untuk membantu Ariska dan temannya saat bertanding mewakili kabupaten. Tapi dia tidak diberangkatkan dengan alasan yang tidak begitu jelas," ujar Janefi.

Dikatakan Janefi pula, karena kasihan melihat anaknya yang sudah menangis lantaran kecewa itu, Ia coba menghubungi pengurus PPLP di Pekanbaru yang bernama Yusmaidi. Oleh karena sudah kenal, singkat cerita Ariska berhasil ikut dalam PPLP Pekanbaru.

"Waktu pertama ikut PPLP itu, dia kelas 3 SMP. Setelah dilihat bakatnya mumpuni di bidang Takraw, akhirnya dia pindah ke SMPN 14 dan masuk SMA Olahraga Pekanbaru dan alhamdulillah telah terlihat prestasinya," tambahnya lagi.

Semoga Ariska dan Muhammad Nazaruddin mampu membanggakan Indonesia di Brunei Darussalam. Usaha Ariska dan teman-teman akan lebih mantap apabila diperkuat dengan doa masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Mari kita bermohon kepada Allah SWT, agar anak, adik, abang, kita Ariska dan Muhammad Nazaruddin diberikan kesehatan serta mampu mengharumkan nama Indonesia. Amiin. (grc)