PULAU PADANG (RRN) - Sebanyak 36 Guru dari enam Sekolah Dasar (SD) di kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabuaten Teluk Meranti mengikuti Program Pelita Guru yang ditaja oleh PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) dan Tanoto Foundation. Program yang berfokus pada pelatihan pembelajaran kontekstual ini dilaksanakan di SDN 018 Putri Puyu selama tiga hari, sejak Selasa (3/11) hingga Kamis (5/11/2015).
Pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, M. Nazir, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD), Rofianto, serta Perwakilan Camat Tasik Putri Puyu, Nasiruddin.
Dalam sambutannya, M. Nazir mengucapkan terimakasih kepada RAPP dan Tanoto Foundation karena telah memfasilitasi guru-guru di Pulau Padang. Beliau berharap sekolah yang telah mengikuti pelatihan mampu menjadi sekolah percontohan dalam hal mengajar bagi sekolah lain.
''Terimaksih RAPP dan Tanoto Foundation, karena telah mendukung pendidikan dan melatigh guru-guru disini, terutama guru-guru dari Desa Tanjung Padang, Putri Puyu dan Mekar delima. Besar harapan kami semoga sekolah yang sudah dilatih, mampu menjadi teladan bagi sekolah dari desa lain,'' ucapnya.
http://www.goriau.com/assets/imgbank/05112015/pelatihang-3292.jpg
Melalui teknik yang sederhana,Training Specialist dari Tanoto Foundation, Sasmoyo Hermawan, tengah memberikan teori kepada para peserta. Dalam pelatihan ini, sebanyak 36 guru dari enam SD di tiga desa se-Kecamatan Tasik Putri Puyu ikut berpartisipasi.
Sementara itu Traning Specialist dari Tanoto Foundation, Sasmoyo Hermawan, mengungkapkan bahwa selama tiga hari, seluruh peserta tampak antusias mengikuti pelatihan yang terdiri dari lima sesi ini.
''Seluruh peserta tampak semangat dan antusias mengikuti pelatihan, supaya tidak monoton kami membagi menjadi tiga bagian yaitu teori, simulasi, dan evaluasi. Setelah mendapatkan teori, seluruh peserta diwajibkan praktik di dua sekolah terdekat, yaitu SDN 010 dan SDN 018 Desa Putri Puyu. Setiap guru mendapat kesempatan 1 jam pelajaran untuk berlatih didepan murid. Setelah itu baru diadakan evaluasi,'' jelas Sasmoyo.
Salah satu peserta dari SDN 010, Samsudin mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat bahagia dapat belajar bersama untuk meningkatkan kualitas ajar sehingga mampu mengajar dengan maksimal.
''Sangat menyenangkan mampu belajar bersama di acara pelatihan yang diadakan RAPP dan Tanoto Foundation ini. Proses belajarnya juga sangat seru. Semoga ilmu yang kami dapat mampu diterapkan ke anak Didik kami,'' terang guru kelas enam ini.
Pelatihan yang bertujuan untuk mengubah cara belajar-mengajar yang menempatkan siswa sebagai subjek sehingga dituntut cara-cara yang kreatif agar siswa menjadi lebih kreatif. Terdapat lima sesi yang diajarkan dalam pelathan ini, mulai dari taksonomi bloom, yaitu merangsang siswa berpikir, memahami, menganalisa, dan berkreasi dilajutkan dengan pelatihan untuk merangsang siswa menyelesaikan masalah (problem solving), pembelajaran kooperatif/kerjasama, pemberdayaan siswa melalui project based learning, dan mengembangkan lingkungan pembelajaran dari empat sesi yang telah dipelajari. (rls)