JAKARTA (RRN) - Dukungan untuk Valentino Rossi terus mengalir lewat petisi online untuk mencabut hukuman penaltinya. Pendukung petisi tersebut sudah lebih dari 450 ribu orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, muncul petisi online di situs change.org yang mendesak pencabutan hukuman penalti untuk Rossi. Petisi tersebut digagas oleh seorang bernama Nicholas Davis dari Inggris tiga hari lalu dan ditujukan kepada Race Director Mike Webb, ofisial FIM dan UFIM, serta Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis.
"Integritas MotoGP saat ini jatuh ke dalam kehinaan. Anda baru saja membenarkan taktik balap kotor, dengan menghukum Valentino Rossi untuk memburu gelar juara, sementara dia dilecehkan dan disabotase oleh Marc Marquez. Pada saat yang sama Anda telah membiarkan Jorge Lorenzo menyalip saat bendera kuning berkibar, tanpa hukuman," ungkap petisi tersebut.
"Membenarkan keputusan Anda yang menyatakan bahwa tidak ada aturan untuk menangani aksi Marc Marquez itu sama absurdnya dengan mengatakan tidak ada aturan untuk mencegah para pebalap menembak pembalap lain dengan pistol. Akankah Anda membolehkannya karena hal itu tidak melanggar aturan yang ada saat ini?"
"Sepertinya olahraga ini memiliki agenda yang mengkhianati pebalap dan penggemar, yang mengharapkan dan pantas untuk mendapatkan kejuaraan yang bersih. Keputusan Anda menyiratkan bahwa Anda membenarkan penzaliman salah satu pebalap, Valentino Rossi"
"Kami menyerukan kepada Anda untuk mencabut hukuman untuk Valentino Rossi, sehingga ia dapat terus mengejar gelar juara secara adil, di arena balapan yang seimbang, mendapatkan posisi start yang diraih lewat kualifikasi. Dengan cara itu Anda akan mengembalikan integritas olahraga ini."
Saat detikSport menengok halaman petisi ini pada Rabu (28/10/2015) pukul 17.29 WIB, sudah ada 458.083 orang yang menandatangani petisi dan jumlah tersebut terus bertambah. Target 500 ribu pendukung pun tampaknya akan tercapai dalam waktu dekat.
Rossi diharuskan start dari posisi paling belakang dalam balapan seri terakhir MotoGP di Valencia, 8 November mendatang. Hal itu merupakan hukuman atas insiden yang melibatkan dirinya dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia, Minggu (25/10) lalu.
Rossi saat ini memimpin klasemen MotoGP dengan 312 poin. Dia unggul tujuh poin atas rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
Marquez Sudah Enggan Bahas Insiden dengan Rossi
Dalam penuturan di blog-nya Marc Marquez tak lagi mau membahas insiden dengan Valentino Rossi di Sepang. Rider Repsol Honda itu kini cuma memikirkan Valencia.
MotoGP Malaysia lalu sekaligus menandai berakhirnya tiga balapan secara berturut setelah sebelumnya di Motegi, Jepang dan Phillip Island, Australia. Marquez sendiri finis keempat di Motegi dan kemudian meraih kemenangan grand prix ke-50 di Phillip Island.
"Sungguh tiga pekan yang penuh tantangan, balapan demi balapan. Menjalani tiga balapan beruntun, dengan zona waktu berbeda, dan banyak bepergiam amatlah melelahkan. Juga inilah balapan-balapan yang memaksa Anda terus memacu sampai batas. Untuk pendatang baru, itu juga amat sulit untuk tidur dan aklimatisasi karena cuaca yang amat berbeda-beda," sebut Marquez seperti dikutip MotoGP.com.
"Untuk balapan-balapannya sendiri, aku amat gembira dengan penampilan di Jepang dan Australia. Tim sudah mengerahkan seluruh tenaga dan kami amat kompetitif di kedua balapan tersebut. Saat kami tiba di Malaysia, kami benar-benar tak percaya. Semuanya diselubungi kabut asap! Langitnya tak kelihatan dan sepertinya itu karena pembakaran hutan di Indonesia," lanjutnya.
Marquez juga menuturkan bahwa sebelum menjalani akhir pekan balapan di Sepang, ia dan timnya berkesempatan jalan-jalan belanja dulu di Kuala Lumpur untuk bersantai sejenal. Lalu, seperti kemudian ramai diberitakan, datanglah sebuah balapan panas di Sepang yang membuat Marquez jatuh ketika sedang berduel dengan Rossi di Turn 14 pada putaran tujuh.
"Ketika kami kembali bekerja dan fokus ke balapan, sedari hari pertama sudah ada nuansa positif. Sepanjang akhir pekan aku merasa kami amat kompetitif dan punya laju bagus. Aku juga ingin memberi ucapan selamat kepada Dani (Pedrosa, rekan setimnya) karena ia membalap dengan laju spektakuler dan tentu saja meraih kemenangan!" kata Marquez.
"Semua orang dapat melihat apa yang sudah terjadi dalam balapan dan aku juga telah mengatakan apa yang perlu aku katakan. Sekarang aku cuma memikirkan Valencia, menikmati balapan itu, dan memperlihatkan balapan bagus kepada Anda semua. Jadi pekan ini aku akan berlatih keras di rumah, yang memang hal paling aku sukai! Bisa bekerja di sisi saudaraku, Alex, dan melakukan hal-hal yang biasa kami lakukan adalah benar-benar yang aku butuhkan untuk mood-ku sebelum ke Valencia," bebernya.
Gelar Masih Jadi Juara Terbuka Lebar untuk Rossi di Valencia
Keunggulan Rossi atas Lorenzo terpangkas 11 angka dalam dua balapan terakhir. Usai balapan di Jepang The Doctor masih berjarak 18 poin dari rekan setimnya itu, namun kini jarak mereka berdua hanya terpaut tujuh angka saja.
Dalam kondisi normal, selisih tujuh poin sudah cukup aman untuk Rossi meraih gelar juara dunianya yang ke-10.
Tapi balapan di Valencia dua pekan mendatang tidak terjadi dalam situasi normal. Akibat insiden di Sepang Rossi dapat hukuman start dari posisi belakang. Kondisi tersebut jadi tantangan yang sangat berat untuk rider legendaris asal Italia itu.
Tapi sekecil apapun peluangnya, secara matematis Rossi masih punya kans jadi juara dunia. Rossi tak harus finis terdepan, tapi nasibnya juga akan ditentukan pada hasil yang didapat Lorenzo. Jika nantinya kedua pebalap punya poin sama, maka Lorenzo yang akan jadi juara dunia karena dia punya kemenangan lebih banyak (6:4). (rr/dtc)