PEKANBARU (RRN) - Aktivitas beberapa toko-toko yang menjual alat berat maupun dealer yang berada di Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) diperkirakan menjadi salah satu penyumbang kemacan di kawasan tersebut.
Pasalnya, ketika truk-truk yang mengantarkan spare part ataupun bongkar muat untuk toko maupun dealer tersebut sudah memakan badan jalan, dan membuat aktivitas lalulintas sangat terganggu dan menimbulkan kemacetan yang sangat panjang.
Nadia (25), salah seorang karyawan swasta ini kerap merasakan kemacetan parah, apalagi ketika salah satu truk melakukan aktivitas bongkar barang untuk salah satu toko yang ada di tepi jalan tersebut.
"Yang paling rawan macet itu saat jam pulang kantor seperti sekarang, dan jika saya lihat salah satu penyebabnya karena adanya truk yang ngantarkan barang ke toko. Itukan mengganggu kami sebagai pengguna jalan," katanya kesal, Selasa (20/10/2015).
Menyikapi hal tersebut, salah satu anggota DPRD Kota Pekanbaru, dari Komisi IV Wan Agusti meminta kepada pemilik toko, pemilik dealer maupun pemilik perusahaan atau gudang yang berada di sekitar Jalan Tuanku Tambusai untuk lebih memperhatikan aktivitas bongkar barang. Jangan sampai aktivitas yang mereka lakukan menganggu pengguna jalan. Ia juga menyarankan agar proses bongkar muat barang dilakukan jangan di jam-jam sibuk.
"Kawasan tersebutkan memang sering macet, untuk mengurangi itu, saya himbau kepada pemilik toko, pemilik dealer, pemilik gudang maupun perusahaan yang ada di Jalan Tuanku Tambusai untuk tidak melakukan aktivitas bongkar muat barang di jam sibuk ataupun jam pulang kerja sehingga tidak terjadi kemacetan. Ya kalau bisa dilakukan di pagi hari, ataupun malam hari. Jangan sampai menyebabkan macet dan menganggu pengguna jalan," himbaunya.
Hal senada diungkapkan Herwan Nasri dari Komisi IV, dimana ia meminta Pemerintah Kota Pekanbaru melalui dinas terkait untuk lebih mengawasi dan menertibkan truk-truk bongkar muat yang mengganggu pengguna jalan. Adapun solusi dari pihaknya untuk dibuat terminal kargo barang. Sehingga barang-barang bongkar muat dibongkar di terminal tersebut.
"Sementara belum ada terminal kargo, kita harapkan kepada pihak-pihak terkait untuk melaksanakan bongkar muat jangan di jam-jam sibuk. Jangan sampai mengganggu pengguna jalan. Termasuk bongkar muat barang-barang dari Sumatera Barat untuk diatur jamnya. Kalau biasa di atas jam 12 malam ke atas di saat tidak ada aktivitas lalu lintas," pungkasnya. (hal/fn)