RADAR HEALTH - Diare merupakan salah satu penyebab kematian anak yang paling umum di Indonesia. Padahal diare pada anak bisa dicegah dengan cara mudah, yakni cuci tangan pakai sabun.
dr Koesmedi Priharto, SpOT, MKes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mengatakan bahwa diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi anak. Di Indonesia, prevalensi balita yang terjangkit diare mencapai 10,2 persen. DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan insiden diare tertinggi yakni 8,9 persen.
"Tapi secara jumlah pasien yang terjangkit mengalami penurunan. Tahun 2013 itu ada 231.643 pasien. Tahun 2014 turun 223.116. Turun memang tapi masih sedikit, belum signifikan," tutur dr Koesmedi, dalam konferensi pers Hari Cuci Tangan Seduni oleh Lifebuoy di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015).
Menurut dr Koesmedi, ada tren kesadaran masyarakat yang meningkat soal kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Masyarakat terutama yang berada di daerah perkotaan sudah mengerti soal kebiasaan cuci tangan.
Masalahnya, tidak semua orang mengerti pentingnya menggunakan sabun ketika cuci tangan. Bahkan kadang cuci tangan dilakukan sekenanya saja tanpa memperhatikan cara cuci tangan yang benar.
"Cuci tangan yang benar itu kan pakai sabun, mengikuti langkah-langkah yang sudah ditetapkan dan menggunakan air mengalir," tutur dr Koesmedi lagi.
Data UNICEF pada tahun 2013 menyebut setiap tahun lebih dari 1.700.000 kematian anak di bawah 5 tahun disebabkan oleh diare dan infeksi saluran pernapasan. Sementara menurut WHO, 760.000 kasus kematian anak balita dipicu oleh diare. (mrs/up)