Walau Keruh dan Bercampur Oli, Warga Tetap Mandi dan Cuci Pakaian di Sungai Kuantan

Administrator - Jumat, 16 Oktober 2015 - 10:37:42 wib
Walau Keruh dan Bercampur Oli, Warga Tetap Mandi dan Cuci Pakaian di Sungai Kuantan
Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Kuantan./FOTO: goriau

TELUKKUANTAN (RRN) - Keberadaan Sungai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sangat tidak layak untuk mandi, mencuci pakaian dan minum. Sebab, kondisi air sungai tidak hanya keruh, melainkan bercampur oli yang berasal dari mesin dompeng aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kendati demikian, masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kuantan tetap menggunakannya sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian. "Mau bagaimana lagi, sumber air tidak ada. Semua sumur mengalami kekeringan," ujar Rani, salah seorang ibu rumah tangga di Kuansing kepada awak media mengemukakan alasan mandi di Kuantan.


Dikatakan Rani, musim kemarau sudah berlangsung sejak empat bulan lalu. Hal ini mengakibatkan habisnya sumber air bersih di sumur-sumur masyarakat. "Caranya, kita harus membuat gelombang besar agar oli bisa hanyut. Kalau air keruh, tak masalah, olinya yang gawat, kadang nempel di badan," tutur Rani yang mengetahui Sungai Kuantan tercemar.


Secara terpisah, Munir juga menyatakan hal yang sama. Dimana, ia tetap memanfaatkan Sungai Kuantan untuk mendapatkan air.


Menurutnya, keberadaan dompeng sangat menyengsarakan masyarakat dan hanya sekelompok orang yang mendapatkan keuntungan. "Bagi kita, Kuantan ini tak ubahnya seperi ibu bapak, tempat kita mengadu. Kini, sungai yang kita eluk-elukkan sudah hancur dirusak tangan-tangan tak bertanggungjawab," kata Munir.
Dari pantauan awak media, warga yang mandi berada di lubang bekas galian dompeng. Kedalamannya mencapai 10 hingga 15 meter. Kondisi air sungai yang surut menampakkan tumpukan pasir yang diakibatkan PETI. (teu/grc)