BAGANSIAPIAPI (RRN) - Tindak kekerasan yang dilakukan Umar (50) yang berujung pada kematian anak kandungnya, Juliandi (18) dikecam oleh warga Kepenghuluan Sungai Panji-panji, Kecamatan Kubu Babussalam, Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Warga merasa kesal dengan ulah pelaku, sebab korban dikenal sebagai anak pendiam, sopan dan santu terhadap orang tua. "Semasa hidupnya, anak ini tidak pernah berbuat macam- macam, baik sama orang tua, saudara, tetangga maupun rekan sebayanya," kata Arifin, salah seorang tetangga korban kepada awak media, Rabu (14/10/2015) malam.
Sambungnya lagi, dirinya sangat curiga dengan gerak gerik Umar yang merasa tidak merasa sedih sedikitpun dan bahkan seakan akan tidak sedang mengalami musibah. "Malah, Umar menyuruh cepat-cepat untuk mengebumikan jenazah korban," ujar Arifin.
Penuturan yang sama juga disampaikan ketua RT 01, Bustamam. Dia mengemukakan, tersangka kurang aktif dalam bermasyarakat baik ketika acara pesta di lingkungannya maupun kemalangan. "Anehnya lagi, ada bantuan dari pemerintah seperti beras Bulog dan BLSM tersangka tidak mau menerimanya. Bertolak belakang dengan sifat istrinya yang mau menerima bantuan itu. Akan tetapi dia takut dengan suaminya. Parahnya, Umar sendiri tidak pernah memiliki identitas berupa KTP dan KK. Setiap di suruh mengurus KK dan KTP beliau tidak mau," cetus Bustamam.
Kini tersangka sudah diamankan oleh polisi dan ditahan di Mapolsek Kubu guna proses lebih lanjut. Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (10/10/2015) lalu. Ketika itu, pelaku memukul korban dengan benda keras. Pelaku merasa kesal ketika perintahnya tak digubris korban. (teu/grc)