Pengecer Dituding Dalang Kelangkaan Gas 3 Kg di Pekanbaru

Administrator - Jumat, 09 Oktober 2015 - 09:49:05 wib
Pengecer Dituding Dalang Kelangkaan Gas 3 Kg di Pekanbaru

PEKANBARU  (RRN) - Belakangan, gas elpiji di kota Pekanbaru sulit didapatkan. Kalau pun gas tabung 3 kg itu ada, harga gas elpiji jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sejatinya hanya sebesar Rp16 ribu.


Warga kelurahan Simpang Baru, kecamatan Tampan, Hendra menuturkan, harga gas elpiji di daerah tersebut mencapat Rp24 ribu. Bahkan, menurutnya ada pengecer yang tidak mau menjual gas isi ulang. Sementara, pangkalan yang ada di perumahan Bima Widya itu sering kali tutup. "Ada isi ulang tidak dijual, terpaksa beli tabung baru. Mau beli ke pangkalan, tutup," kata dia, Kamis (8/10/2015).


Menanggapi masalah ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyebutkan kelangkaan elpiji 3 kg salah satu penyebabnya lantaran banyaknya pengecer. Sehingga, kuota elpiji bersubsidi semestinya diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu tidak tersalurkan. "Sebenarnya kelangkaan tidak hanya di Pekanbaru, tetapi hampir seluruh Riau mengalaminya. Hasil pantauan, banyak pengecer juga turut menyebabkan gas langka," Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba H Sulaiman.


Ditanya penindakan terhadap pengecer itu, Irba berkilah tindakan yang dilakukan bagi pengecer bukan tugas Disperindag. "Kita memang pengawasan, sesuai dengan tupoksi, yang dikenal itu SPBE. Agen sebagai penyalur dan Pangkalan yang menjadi sub penyalur," sebutnya.
Jika Disperindag menertibkan pengecer seperti kedai atau warung yang hanya memiliki lima sampai sepuluh tabung elpiji, akan menimbulkan persoalan baru. "Itukan lapangan kerja juga. Kita tidak incar hilir, tetapi hulunya. Seperti agen atau pangkalan yang bermain, maka itu kita harap juga warga proaktif melapor ke kita agar bisa dilakukan penindakan," sebutnya.


Untuk itu, pihaknya tidak lagi memberi toleransi bagi pangkalan atau agen yang kedapatan menjual di atas HET Rp 16 ribu per tabung. "Tidak ada lagi teguran satu, dua, tiga. Langsung tutup, kalau kedapatan," sebutnya. (teu/grc)