Puskeswan Vaksinasi Hewan Penyebar Rabies

Administrator - Jumat, 02 Oktober 2015 - 12:17:07 wib
Puskeswan Vaksinasi Hewan Penyebar Rabies
Ilustrasi./FOTO: riaupos

PERAWANG (RRN) - Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak melalui Puskeswan Tualang melaksanakan vaksinasi rabies di Kampung Maredan Barat, Kecamatan Tualang. Vaksinasi dilaksanakan dari rumah ke rumah atau door to door pemilik hewan penular rabies (HPR) terutama pemilik anjing. ‘’Vaksinasi rabies tidak hanya dilakukan pada saat ini saja, tapi kami lakukan sepanjang tahun karena tingginya angka naik turun populasi yang disebakan kelahiran, kematian maupun transportasi anjing. Target vaksinasi tidak hanya anjing dewasa tapi juga anak anjing sejak sudah bisa membuka mata,’’ jelas drh Guswandi selaku petugas Poskeswan yang melaksanakan vaksinasi.


Guswandi menambahkan masih rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memvaksinasi hewan peliharaannya membuat pelaksanaan vaksinasi sering tidak optimal. Petugas yang telah datang dari rumah ke rumah sering di tolak karena masyarakat tidak mau anjingnya divaksinasi dengan berbagai macam alasan. ‘’Ini menjadi tantangan bagi kami yang harus dihadapi untuk lebih dapat menyosialisasikan pentingnya vaksinasi,’’ katanya.


Karena masyarakat harus tahu bahwa rabies adalah penyakit berbahaya yang dapat berakibat fatal berupa kematian apabila telah muncul gejala, baik pada manusia maupun pada hewan dan tidak bisa disembuhkan. Rabies ini hanya dapat dicegah dengan vaksinasi.


Tanggal 28 September kemarin juga diperingati sebagai Hari Rabies Dunia (World Rabies Day). Berdasarkan penelitian, program vaksinasi dengan cakupan minimal 70 persen dari populasi, diharapkan dapat melindungi manusia dan hewan dari kasus rabies. Vaksinasi semua anjing merupakan satu-satunya metode yang dapat dilakukan dalam pemberantasan rabies. Kegiatan eliminasi atau pemusnahan tidaklah menyelesaikan masalah rabies. ‘’Karena secara alami daerah yang kosong akan segera diisi oleh hewan yang lain karena tersedianya jumlah makanan yang cukup,’’ jelas Guswandi panjang lebar.


Meskipun target vaksinasi 70 persen tercapai, cakupan akan mulai turun dengan cepat, bila tidak dilakukan vaksinasi ulang terus menerus. Karena naik turunya jumlah populasi. ‘’Karena inilah kita melakukan vaksinasi beberapa kali dalam setahun. Semakin banyak anjing yang tervaksinasi, maka semakin tinggi tingkat kekebalan yang akan muncul dalam populasi,’’ paparnya.  


Anjing yang telah divaksinasi merupakan tentara yang akan menyerang virus rabies yang muncul. Karena anjing yang telah divaksin akan kebal terhadap rabies sekaligus menghentikan penyebaran rabies apabila digigit anjing yang positif, karena anjing yang positif rabies akan segera mati setelah gejala muncul. Program eliminasi dapat juga membunuh anjing yang sebenarnya telah tervaksin yang berarti juga membunuh tentara terhadap virus rabies. Diakhir wawancara Guswandi menyampaikan agar masyarakat dapat melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaannya terutama anjing, kucing dan monyet dengan menghubungi petugas Puskeswan. (teu/rpg)