PEKANBARU (RRN) - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Pekanbaru Riau saat ini mendapat tanggapan serius dari berbagai pihak, tak terkecuali dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar.
Menurut penilaiannya, selama ini kinerja pihak-pihak terkait, seperti BLH, BPBD, Dinas Kehutanan dalam menghadapi persoalan kabut asap masih sangat kurang pro aktif. Terutama dalam memberikan informasi ke publik, karena hingga saat ini publik tidak mengetahui perusahaan-perusahaan mana saja yang sudah dengan sengaja membakar hutan dan lahan sehingga menyebabkan kabut asap seperti sekarang.
"Kita lihat sekarang ini pihak-pihak terkait masih kurang pro aktif dalam memberikan informasi ke publik. Jangan semuanya diserahkan ke Plt Gubri, seharusnya perusahaan yang melakukan pembakaran diumumkan secara terbuka kepada publik, bukan lagi dengan inisial. Namun tetap menegakkan hukum, yakni asas praduga tak bersalah. Misalnya PT si A diduga telah melakukan pembakaran, tujuannya agar masyarakat tahu," ungkap Al Azar, Rabu (30/9/2015).
Selain itu, langkah ini juga sebagai upaya untuk mendukung keinginan Plt Gubri agar tidak ada yang ditutup-tutupi sebab kalau tidak maka kita akan selamanya dinilai oleh masyarakat kurang serius dalam menyelesaikan persoalan ini, dan tujuannya lagi agar tidak ada lagi tahun ke-19 Riau mengalami Kabut asap. "Agar kejadian ini tak terulang pada tahun berikutnya, maka kita semua dengan tugas dan wewenang kita masing harus siap buka-bukaan, mulai dari Gubri hingga pihak lembaga Adat Melayu Riau sendiri," pungkas Al Azar. (teu/hrc)