Plt Gubri langsun menelpon Kadiskes Riau terkait pemberian obat kadaluarsa oleh salah seorang petugas di Posko Kesehatan di depan Plaza Sukaramai, Pekanbaru. Ia mengingatkan Kadiskes untuk lebih berhati-hati.
PEKANBARU (RRN) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman langsung menelepon Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Syafril terkait obat kadaluarsa yang diberikan salah seorang petugas kesehatannya di pos kesehatan depan Ramayana.
Selama percakapan, Plt Gubri meminta persoalan obat kadaluarsa tersebut tidak lagi terjadi. Selain itu, pelayanan maksimal terhadap penderita ISPA, asthma, iritasi mata karena asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Sumatera termasuk Riau juga ditingkatkan.
"Plt Gubri tadi memang menelpon, Beliau mengingatkan agar jangan sampai terulang lagi pemberian obat kadaluarsa kepada warga," kata Andra, di kantornya, Sabtu (19/9/15).
Di saat bersamaan, Kadiskes Riau juga meminta maaf atas kesalahan petugas kesehatan yang ada di Pos Kesehatan di Pasar Ramayana, karena telah memberi obat kadaluarsa kepada salah seorang warga penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Diakuinya, obat-obatan kadaluarsa yang terlanjur diberikan tersebut sudah ditarik, dan pihaknya sendiri langsung melakukan evaluasi menyeluruh, agar tak kembali terjadi di kemudian hari.
"Saya meminta maaf atas kekhilafan tim yang ada di posko kesehatan. Sekali lagi, saya meminta maaf," kata Andra, di kantornya, Sabtu (19/9/15).
Diceritakannya, obat-obatan kadaluarsa yang sudah terlanjur diberikan kepada warga tersebut adalah obat radang, yang diambil salah seorang petugas di ambulan.
Entah bagaimana, obat kadaluarsa yang tersimpan di ambulan tersebut langsung saja diberikan tanpa mengecek lagi kemasannya. Beruntung warga yang diberikan obat justru lebih teliti memperhatikan obat dan pemakaiannya.
"Sekali lagi kami meminta maaf. Ini memang kesalahan kami. Yang jelas kami sudah evaluasi," ujar Andra lagi. (mok/fn)